Suara.com - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (25/4/2014) waktu setempat atau Sabtu (26/4/2014) waktu Indonesia bagian barat, di tengah berlanjutnya kekhawatiran atas krisis Ukraina.
Dolar melemah terhadap yen Jepang dan franc Swiss, karena para investor beralih ke aset-aset "safe haven" untuk perlindungan.
Pertikaian antara Ukraina dan Rusia meningkat pada Kamis (24/4/2104), ketika Rusia memulai latihan militer di dekat perbatasan dengan Ukraina dalam menanggapi operasi "anti-teror" Kiev, yang menyebabkan lima pengunjuk rasa pro-Moskow tewas.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis menyebut, operasi anti-teror Ukraina sebuah "kejahatan serius", mengancam "konsekuensi-konsekuensi" jika Kiev menggunakan tentara terhadap rakyatnya sendiri.
Presiden AS Barack Obama pada Jumat memberitahu negara-negara Eropa tentang niat AS untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia dalam menanggapi kegagalan membantu mengurangi ketegangan di Ukraina.
Data ekonomi AS yang dirilis Jumat bervariasi. Setelah disesuaikan untuk pengaruh musiman, Indeks Pembelian Manajer (PMI) sektor jasa AS dari Markit tercatat 54,2 pada April, turun dari 55,3 pada Maret. Angka baru itu terendah kedua sejak Oktober 2013.
Data lain menunjukkan angka akhir indeks sentimen konsumen AS dari Thomson Reuters/University of Michigan naik menjadi 84,1 pada April, tertinggi dalam sembilan bulan, mengalahkan ekspektasi pasar.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,3837 dolar dari 1,3825 dolar dari sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,6801 dolar dari 1,6798 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9269 dolar dari 0,9259 dolar.
Dolar dibeli 102,13 yen Jepang, lebih rendah dari 102,34 yen di sesi sebelumnya. Greenback bergerak turun menjadi 0,8809 franc Swiss dari 0,8820 franc Swiss dan naik menjadi 1,1039 dolar Kanada dari 1,1026 dolar Kanada pada sesi sebelumnya. (Antara/Xinhua)
Berita Terkait
-
Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini Imbas Shutdown Pemerintah AS
-
Sempat Demam, Rupiah Mulai Pulih di Level Rp16.673 terhadap Dolar AS
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
Rupiah Semakin Loyo di Jumat Pagi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual
-
Mayoritas Terus Merugi, Belasan BUMN Asuransi Akan Dipangkas dan Disisakan 3 Saja
-
Hana Bank Mulai Serius Garap UMKM
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Janji Pangkas Waktu Pembayaran Kompensasi ke BUMN, Purbaya: Jangan Rugi Terus!
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa