Suara.com - Delegasi Indonesia yang dipimpin Direktur Industri Alat Transportasi Darat, Kementerian Perindustrian, Soerjono telah mengikuti pertemuan APEC Automotive Dialogue (AAD) yang berlangsung di Beijing pada 23-25 April 2014.
Pertemuan yang diikuti oleh 12 anggota ekonomi APEC yaitu Cina, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Rusia, Taiwan, Thailand, Amerika dan Vietnam itu bertujuan untuk memetakan langkah-langkah strategis menghadapi perkembangan proses integrasi dan pembangunan sektor otomotif di kawasan Asia Pasifik.
Delegasi dari Indonesia beranggotakan perwakilan dari Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, KBRI Beijing dan GAIKINDO, GIAMM serta AISI yang mewakili sektor swasta.
Dalam pertemuan selama 3 hari tersebut, wakil pemerintah, masyarakat dan sektor swasta melakukan dialog dan menyampaikan pandangan mengenai upaya peningkatan kerja sama pengembangan kebijakan dan mengidentifikasikan hal-hal yang menjadi hambatan bagi pertumbuhan sektor otomotif dan cara-cara mengatasinya.
Melalui dialog yang berkelanjutan diharapkan akan dihasilkan suatu rekomendasi yang nantinya dapat dilaksanakan oleh menteri-menteri perdagangan ekonomi APEC.
Adapun isu-isu yang dibahas dalam pertemuan kali ini antara lain adalah masalah akses pasar, standard dan regulasi, dan peran Usaha Kecil dan Menengah di sektor otomotif. Selain itu terdapat presentasi dari beberapa ekonomi APEC mengenai kendaraan listrik, kendaraan energi baru dan pengembangan teknologi maju dan berkelanjutan.
Dalam pertemuan tersebut, Delegasi Indonesia menyampaikan perkembangan industri kendaraan bermotor roda empat yang terus meningkat. Selain itu, juga disampaikan rencana Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan produksi kendaraan murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) dan rendah emisi karbon (Low Carbon Emission Program/LCEP).
“Implementasi program tersebut diatur melalui Peraturan Menteri Perindustrian yang menjelaskan, bahwa produksi mobil LCGC harus memenuhi berbagai ketentuan seperti konsumsi bahan bakar minyak (BBM) paling sedikit satu liter untuk jarak tempuh 20 km bagi kendaraan berkapasitas isi silinder 980-1.200 cc atau, bahan bakar lain yang setara dan untuk motor bakar nyala kompresi (diesel) kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc,” kata Direktur Industri Alat Transportasi Darat, Kementerian Perindustrian, Soerjono, seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Minggu (27/4/2014).
Indonesia berharap LCGC tidak hanya mobil dengan harga murah dan irit bahan bakar, namun juga mendukung pengembangan struktur industri komponen otomotif guna mendorong investasi di dalam negeri dan meningkatkan kemandirian teknologi otomotif berkualitas dan aman.
“Hal ini sejalan dengan negara-negara produsen otomotif di dunia yang menitikberatkan pada produksi kendaraan bermotor yang hemat energi dan ramah lingkungan,” pungkas Soerjono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut
-
KA Purwojaya Alami Anjlok, Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Terganggu
-
Update Harga Emas Antam 24 Karat 25 Oktober: Turun Tipis, Inikah Saat Tepat untuk Beli?
-
Perempuan Berdaya, Masyarakat Maju: FEB UI Selenggarakan Pelatihan di RW 11 Manggarai
-
BRI Perkuat Desa BRILiaN Lewat Bantuan Infrastruktur dan UMKM