Suara.com - Indonesia perlu pemimpin yang berani merealisasikan program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Pengurus DPD Hiswana Migas Syarief Hidayat mengatakan, program konversi bbm ke gas selama ini baru sekadar wacana.
Belum ada kebijakan konkret yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut dia, pengusaha SPBU sebenarnya sudah mempunyai komitmen untuk membangun SPBG. Namun, harus ada sanksi yang diberikan kepada angkutan umum yang tetap mengkonsumsi BBM subsidi.
“Kalau program itu dijalankan, Negara tidak perlu lagi menganggarkan dana hingga ratusan triliun hanya untuk subsisi BBM. Masyarakat akan dengan senang hati beralih ke bbg karena harganya yang jauh lebih murah. Tetapi sekarang ini kan baru sekadar wacana. Ketika sudah ada ribuan taksi yang mengisi bbg tetapi karena tidak ada aturan yang jelas dari pemerintah maka mereka kembali mengisi dengan bbm subsidi,” kata Syarief melalui sambungan telepon kepada suara.com, Kamis (22/5/2014).
Syarief menambahkan, pemerintah sudah pernah berhasil melakukan konversi minyak tanah ke elpiji. Sukses melakukan program konversi itu mendapat pujian dari dunia internasional. Karena itu, kata dia, pemerintah seharusnya bisa mengulangi sukses konversi minyak tanah ke elpiji untuk program konversi bbm ke bahan bakar gas.
Menurut dia, pemerintahan yang akan datang harus bias menjalankan program konversi bbm ke bbg. Siapa pun yang jadi pemimpin, kata dia, program konversi ini harus segera direalisasikan untuk mengutangi beban anggaran Negara di APBN untuk subsidi bbm.
“Seharusnya, duit ratusan triliun untuk subsidi bbm itu bias dialihkan untuk membangun angkutan umum yang layak dan nyaman. Pemerintah bisa secara bertahap menghapus subsidi bbm dan meminta masyarakat beralih menggunakan bbg,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Kapal Tanker Bawa 2.000 KL, Pertamina Mulai Pasok Lagi Stok BBM ke Seluruh SPBU Bengkulu
-
Bos Pertamina Sebut Negosiasi Shell dan Vivo Soal Pembelian BBM Murni Masih Jalan
-
Bos Pertamina Telah Cek 560 SPBU Jatim, Hasilnya Diklaim Nggak Ada Masalah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM untuk SPBU Swasta, Kemungkinan Naik
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR
-
Ketua Banggar DPR Pastikan Redenominasi Sudah Masuk Prolegnas