Suara.com - Perusahaan Jepang, Sony membentuk perusahaan gabungan agar bisa menjual konsol PlayStation di Cina. Januari lalu, pemerintah Cina baru membuka pintu untuk penjualan PlayStation di zona perdagangan bebas di Shanghai.
Sony akan bekerja sama dengan perusahaan lokal, Oriental Pearl dalam mementuk dua perusahaan gabungan di zona perdagangan bebas tersebut. Satu perusahaan untuk perangkat keras alias hardware dan satu perusahaan lagi untuk menangani perangkat lunak atau software.
Sony akan mempunyai 49 persen saham di satu perusahaan dan 70 persen saham di perusahaan lainnya. Pembentukan dua perusahaan gabungan tersebut adalah upaya Sony untuk memperluas pasar PlayStation di seluruh dunia.
Dua perusahaan gabungan yang dibentuk tersebut akan memperkenalkan produk permainan yang berkualitas dan sehat kepada warga Cina. Produk berkualitas dan sehat merupakan syarat yang ditetapkan oleh pemerintah Cina bagi Sony untuk bisa menjual konsol PlayStation.
Namun, sejumlah pihak khawatir, Cina akan melakukan sensor terhadap permainan di PlayStation yang dianggap terlalu keras atau sensitif terhadap politik di Cina. (AFP/CNA)
Berita Terkait
-
Honda Afeela Menjadi Mobil Pertama di Dunia dengan PS Remote Play dari Sony
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan Chipset Snapdragon 820, Harga di Bawah Rp 3 Juta Performa Ngebut
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
Bungie Ungkap Video Marathon, Game Siap Rilis Maret 2026
-
Sony A7 V Resmi Dirilis: Cek Harga, Spesifikasi Lengkap, dan Promo Pre-Order Desember 2025
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga