Suara.com - Industri tekstil akan menaikkan harga sekiar 15 persen sebagai dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Pada perdagangan Rabu (25/6/2014) pagi, rupiah terus melemah dan berada di posisi Rp12.019 per dolar Amerika.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan, melemahnya rupiah membuat biaya produksi meningkat karena harga bahan baku masih banyak yang diimpor.
Untuk menutupi biaya produksi yang terus meningkat, kata Ade, tidak ada cara lain yaitu menaikkan harga jual. Selain melemahnya nilai tujkar rupiah, tarif listrik yang terus naik dalam tiga tahun terakhir juga menambah beban industri tekstil.
“Menaikkan harga harus dilakukan tetapi dampaknya akan mengurangi daya beli konsumen. Di Indonesia, konsumen masih lebih mengutamakan kebutuhan pangan daripada sandang. Karena itu, untuk mengantisipasi turunnya daya beli konsumen, industri tekstil harus berorietasi untuk ekspor,” kata Ade kepada suara.com melalui sambungan telepon, Rabu (25/6/2014).
Ade menambahkan, porsi untuk ekspor tekstil dan produk tekstil akan terus ditingkatkan. Kata dia, pangsa pasar baru juga akan terus ditembus seperti CIna, Timur Tengah dan Afrika.
“Konsumen di Indonesia kan biasanya lebih mengutamakan harga, kalau harga tekstil dalam negeri mahal, maka mereka akan membeli harga tekstil impor yang justru lebih murah. Paradigma itu yang harus diubah. Harusnya, meskipun mahal, produk tekstil nasional arusnya tetap jadi pilihan utama,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat Berkat Inflasi yang Terkendali
-
Inflasi dan Neraca Perdagangan Dorong Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS Hari Ini
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok