Suara.com - Direktut Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, impor beras akan dilakukan sebelum harga beras naik. Berdasarkan laporan yang diterima Buloh, harga beras di pasar mulai bergerak naik.
Menurut dia, naiknya harga Bulog karena ada masalah dalam produksi sehingga berpotensi mempengaruhi stok beras nasional. Karena itu, Bulog akan mengimpor beras sebelum spekulan mulai memainkan harga di pasar. Namun, Soetarto tidak mau merinci kapan batas waktu terakhir untuk melakukan impor beras.
“Jangan sampai harga sudah naik tinggi baru Bulog bertindak, itu percuma. Jadi, impor beras akan segera dilakukan justru sebelum harga semakin meningkat. Kalau kenaikan harga beras ini tidak langsung diantisipasi maka ini akan berbahaya. Spekulan bisa ikut bermain sehingga harga akan naik dengan cepat,” kata Soetarto kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (3/7/2014).
Soetarto menambahkan, Indonesia tidak mengimpor beras pada tahun lalu karena produksi pada 2012 naik 5 persen. Apabila produksi pada naik minimal 5 persen maka sudah bisa dipastikan tidak akan ada impor beras pada tahun berikutnya.
“Kenapa 5 persen, ini merupakan angka bisa. Pada 2007 dan 2008, Indonesia tidak impor beras karena ada kelebihan produksi sebesar 5 persen dan 6 persen pada tahun sebelumnya. Tahun lalu, kelebihan produksi hanya 3 persen, jadi ada kemungkinan tahun ini akan dilakukan impor beras,” ujarnya.
Soetarto menambahkan, impor beras dilakukan untuk menjaga stok pangan nasional. Beras impor baru akan dilepas ke pasar apabila terjadi kekurangan sehingga tidak menganggu harga beras dari petani. Sebelumnya, Menteri Perdagangan M Lutfi mengisyaratkan, pemerintah akan kembali melakukan impor beras pada tahun ini akibat adanya gangguan produksi.
Berita Terkait
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
Mendag Bantah Mentan soal Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam: Itu Kawasan Bebas!
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Mentan Soroti Jalur Tikus Usai Tuding Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam
-
Pemerintah Aceh Bantah Mentan soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak