Suara.com - Persoalan kekurangan pasok perumahan atau backlog menjadi masalah utama sektor perumahan Indonesia. Dari jumlah 15 juta unit backlog sebanyak 90% merupakan pekerja sektor informal yang tidak punya penghasilan tetap.
"90% itu sektor informal, pekerja serabutan. Mungkin 100%," kata Wakil Ketua DPP Real Estat Indonesia (REI) Moerod.
Moerod beralasan, salah satu kendala kurang pasok perumahan adalah banyaknya masyarakat yang tidak bisa kredit rumah, dengan alasan non bankable. Kelompok masyarakat tersebut adalah pekerja sektor informal yang tak punya penghasilan tetap.
"Izin dipermudah, lalu kebijakan dari pemerintah pusat untuk bisa memberikan KPR kepada masyarakat yang punya non fixed income, asupir angkot, tukang ojek, pekerja serabutan. Karena persyaratan dari Bank Indonesia itu harus bank-able," katanya, seperti dilansir dari laman rei.or.id, Selasa (15/7/2014).
Ia mengatakan, untuk menyediakan rumah dan mengurangi kurang pasok rumah tersebut adalah dengan mempermudah akses pendanaan terhadap masyarakat yang tidak memiliki penghasilan tetap.
Selain itu, lanjut Moerod adalah soal perizinan. Berbelit-belitnya birokrasi di daerah menjadi kendala sulitnya penyediakan rumah.
"Izin dipermudah, kita ingin zero untuk izin membangun rumah murah. Sekarang itu sekitar Rp1 juta sampai Rp1,5 juta, waktunya satu bulan," jelasnya.
Menurut Moerod, persoalan lahan menjadi syarat nomor sekian untuk menyediakan rumah. "Di daerah itu masih banyak lahan dan murah-murah," katanya.
Berita Terkait
-
Suasana IGD RS Islam Cempaka Putih, Korban Ledakan SMA 72 Jalani Perawatan
-
Kisah Istri Pengemudi yang Berdaya: Perjalanan Bu Tami dari Dapur Rumah ke Usaha Roti Laris
-
4 Air Purifier untuk Membersihkan Udara di Rumah, Ukuran Mini Mulai Rp300 Ribuan
-
Bikin Deddy Corbuzier dan Sabrina Debat, Begini Hukum Nafkah untuk Istri yang Bekerja
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan
-
BEI Umumkan IHSG Sentuh All Time High Pekan Ini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink