Suara.com - Pemerintahan baru hasil pemilu presiden 2014 diminta untuk tidak menunda-nunda kenaikan harga bahan bakar minyak. Ekonomi dari Citibank Helmi Arman mengatakan, beban yang ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 sudah terlalu besar yaitu 245 triliun.
Kata dia, seharusnya kenaikan harga BBM dilakukan oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Namun, dia memperkirakan pemerintahan saat ini tidak akan mengambil kebijakan tersebut dan akan menyerahkan kepada pemerintahan hasil pemilu presiden 2014.
“Prioritas utama dari pemerintahan baru nanti adalah bagaimana mengurangi dana subsidi BBM yang sudah begitu besar di APBN. Masalah subsidi BBM ini juga menjadi perhatian dunia internasional. Karena itu, saya selalu punya pendapat, lebih cepat lebih baik untuk menaikkan BBM lebih baik, tidak perlu ditunda-tunda lagi,” kata Helmi dalam acara diskusi yang digelar oleh Citigold dan BNP Paribas di Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Helmi menambahkan, kenaikan harga BBM akan mengurangi alokasi dana untuk subsidi energi di APBN. Dengan demikian, dana tersebut bisa dialihkan untuk program lain yang bisa menggerakkan perekonomian seperti infrastruktur.
Dia mengatakan, apabila pemerintah tidak menaikkan harga BBM maka akan bisa mempengaruhi defisit neraca perdagangan karena bahan baku untuk BBM masih diimpor.
“Semakin tinggi impor untuk BBM maka akan membuat defisit transaki perdagangan akan semakin besar. Ini akan memberikan dampak negatif terhadap nilai tukar rupiah yang bisa semakin tertekan,” jelasnya.
Kata Helmi, pengurangan subsidi BBM dengan cara menaikkan harga akan membuat Bank Indonesia mempertahankan kebijakan uang ketat di sektor moneter. Apabila itu terjadi, tambahnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa semakin melemah.
Berita Terkait
-
Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Naik Oktober 2025
-
Cek Harga BBM Terbaru Oktober 2025 Mulai Pertamina Hingga Shell, Sepakat Naik tanpa Kompromi
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR
-
Ketua Banggar DPR Pastikan Redenominasi Sudah Masuk Prolegnas
-
Bahlil Tetap Pede Setoran PNBP Sektor ESDM Capai Target Meski Harga Komoditas Anjlok