Suara.com - Gelaran Sail Raja Ampat 2014 menjadi berkah tersendiri bagi warga setempat. Selama berlangsungnya acara Sail Raja Ampat ini penjualan cinderamata khas setempat meningkat hingga tiga kali lipat. Penghasilan tukang ojek yang beroperasi di Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, selama berlangsungnya Sail Raja Ampat juga meningkat tajam.
Feliks Rumaropen, pengojek di Waisai, yang ditemui saat pembukaan Sail Raja Ampat 2014, mengaku, pada hari Jumat (22/8/2014), dirinya meraup pendapatan Rp1,3 juta. Sedangkan pada hari Sabtu hingga pukul 10.00 WIT ia sudah mengantungi Rp550 ribu.
"Hari ini (sampai dengan pukul 10.00 WIT) saya sudah dapat Rp550 ribu, sedangkan kemarin saya dapat Rp1,3 juta," kata Feliks.
Ia menambahkan, ini karena permintaan jasa ojek meningkat dan banyak pengojek yang menaikkan tarif. Misalnya, jarak dari lokasi pameran ke tempat acara pembukaan yang dihadiri Presiden SBY tidak sampai setengah kilometer, setiap pengguna jasa ojek harus membayar Rp10 ribu untuk sekali antar.
Dengan pendapatan meningkat sejak persiapan hingga pelaksanaan Sail Raja Ampat ini, Feliks berharap ia bisa segera melunasi sepeda motornya yang dibeli dengan cara kredit.
Rekan Feliks, Wiski Yoboisembut, yang ditemui secara terpisah mengaku, sampai dengan Sabtu sekitar pukul 10.00 WIT, dirinya sudah memperoleh pendapatan Rp475 ribu. Dia yakin, jika beroperasi sampai malam, bisa mendapat pemasukan lebih dari Rp1 juta. Pemuda asal Sentani, Jayapura itu mengatakan bahwa para tukang ojek nyaris tidak pernah beristirahat seharian karena permintaan meningkat.
Ribuan pendatang yang memadati Kota Waisai sejak sepekan yang lalu, baik untuk persiapan mengikuti rangkaian acara Sail Raja Ampat maupun untuk berbisnis, umumnya menggunakan jasa ojek karena nyaris semua mobil di Raja Ampat dikerahkan untuk melayani para pejabat, baik daerah maupun pusat.
Keduanya mengaku, jika kapal cepat dan feri dari Sorong merapat di Pelabuhan Raja Ampat, jasa ojek menjadi andalan, dengan tarif minimal Rp20 ribu. Padahal, jaraknya hanya sekitar 1-1,5 kilometer, sementara dalam Kota Waisai, jauh-dekat Rp10 ribu.
Pada hari biasa, tukang ojek di Waisai bisa mendapatkan pemasukan Rp300 ribu saja sudah luar biasa. Dan untuk itu mereka harus beroperasi sejak pukul 6.00 pagi hingga 22.00. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025