Suara.com - Permintaan Presiden terpilih Joko Widodo kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar menaikkan harga BBM dianggap sebagai permintaan yang "licik". Anggota DPR yang juga Wakil Bendahara Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, Jokowi pernah minta agar pemerintahan SBY tidak melakukan keputusan strategis selama masa transisi sebelum pergantian pemerintah.
Kata dia, keputusan untuk menaikkan harga BBM merupakan keputusan strategis. Karena itu, Partai Golkar akan mendesak Presiden SBY untuk tidak menaikkan harga BBM dan membiarkan keputusan itu daimbil oleh pemerintahan yang akan datang.
“Kalau Jokowi terus mendesak-desak SBY agar menaikkan harga BBM itu, kan licik namanya. Pemerintahan saat ini sebenarnya sudah demisioner meski secara hukum masih akan memerintah hingga Oktober nanti. Tetapi, pemerintahan sekarang tidak boleh membuat keputusan yang strategis, termasuk menaikkan harga BBM,” kata Bambang kepada suara.com di ruang kerjanya di Gedung DPR MPR, Selasa (26/8/2014).
Bambang mengatakan, keputusan untuk menaikkan harga BBM ada di tangan pemerintahan yang baru di bawah Jokowi dan Jusuf Kalla. Kata dia, PDI Perjuangan (parpol yang mengusung Jokowi-red) adalah parpol yang selalu menolak kenaikan harga BBM. Alasannya, kenaikan harga BBM akan menyusahkan rakyat.
“Saya ingin tahu, apa alasan Jokowi ketika nanti menjadi Presiden lalu memutuskan untuk menaikkan harga BBM. Apakah kali ini akan memakai alasan bahwa kenaikan harga BBM akan membuat masyarakat menjadi sejahtera,” ujar Bambang setengah bertanya.
Sebelumnya, Jokowi berharap SBY menaikkan harga BBM sebelum menanggalkan jabatan sebagai Presiden.
"Alangkah lebih baik kalau (BBM naik) sebelum (era SBY berakhir)," ujar Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri