Suara.com - Komisi VII DPR dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Rapat Kerja (Raker) telah sepakat menetapkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Negara (RAPBN) mencapai 47 juta Kilo liter (Kl).
Menteri ESDM Ad Interim Chairul Tanjung mengatakan, dalam rapat kerja pembahasan RAPBN 2015, pemerintah awalnya mengusulkan kuota BBM bersubsidi mencapai 48 juta Kl.
"Karena mempertimbangkan pertambahan jumlah kendaraan, Kami mengusulkan volume BBM subsidi sebesar 48 juta KL," kata Chairul, dalam rapat kerja asumsi makro RAPBN 2015 dengan Komisi VII DPR, di gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9/2014).
CT menuturkan, 48 juta KL BBM bersubsidi tersebut terdiri dari Premium sebesar 30,10 juta KL, BBM subsidi jenis Minyak Tanah sebesar 0,85 juta KL dan BBM subsidi jenis Solar mencapai 17,05 juta kl.
Setelah melakukan perdebatan cukup panjang, Ketua Rapat Anggaran Komisi VII DPR RI Milton Pakpahan menegaskan, kuota BBM disetujui pada kisaran 47 juta Kl.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, jika pemerintah baru menaikan harga BBM bersubsidi, diperkirakan konsumsi BBM akan mengalami penurunan, akan tetapi harus diikuti dengan kenaikan harga dan pengendalian.
"Kami Kalau dikurangi (48 juta kilo liter) engga ada masalah tapi harus ada kriteria kriteria kita
penuhi. Kita tetapkan wacana kita tetapkan dalam subsidi ini," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
ESDM: Meski Sudah Diuji BBM Bobibos Belum Tersertifikasi
-
Pupuk Indonesia Akan Revitalisasi 7 Pabrik Pupuk Tua, Cegah Pemborosan
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
Industri Pindar Lokal Cari Pendanaan Investor ke Hong Kong
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil