Suara.com - Bank Indonesia (BI) terus memantau perkembangan wacana terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diperkirakan akan dilakukan oleh pemerintahan baru jelang akhir 2014.
"Yang akan dilakukan BI yakni terus memantau kepastiannya. Begitu ada wacana kita lakukan simulasinya. Kita pertimbangkan seluruh aspeknya terhadap inflasi, pertumbuhan ekonomi, neraca perdagangan, defisit, stabilitas moneter, sistem keuangan," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Perry menuturkan, wacana kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut bukanlah suatu hal yang baru. Kendati demikian, pihaknya juga telah melakukan sejumah simulasi kemungkinan dampak kenaikan harga BBM tersebut terhadap laju inflasi.
"Kalau naik Rp3000 per liter itu tambahan kepada inflasi 3-3,5 persen. Mid-nya 3,2 persen. Itu akan tergantung pada second round effect dan third round effect," ujar Perry.
Menurut Perry, first round effect akibat kenaikan harga BBM akan menyumbang inflasi 1,5 persen. Sementara itu untuk second round effect tergantung pada tarif angkutan dalam kota dan lainnya.
"Perkiraan kami sekitar 3-3,5 persen itu menghitung second dan third round effect," kata Perry.
Perry menambahkan, dampak kenaikan harga BBM biasanya terasa pada tiga bulan pertama dan pada bulan keempat akan kembali normal.
"Terkait kenaikan BBM, wacana ini kan tidak baru. Tapi tentu saja BI akan terus antisipasi," ujar Perry. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur