Suara.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendukung kebijakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang menaikkan tarif batas bawah harga tiket pesawat udara. Keputusan itu membuat maskapai penerbangan tarif murah atau low cost carrier harus menaikkan harga jual tiket.
Anggota YLKI, Sudaryatmo mengatakan, ada indikasi tarif murah yang diterapkan sejumlah maskapai penerbangan selama ini mengarah ke kartel. Kata dia, tarif murah diterapkan hanya untuk menjatuhkan maskapai penerbangan yang lain.
“Jadi, tidak selamanya tarif murah itu menguntungkan konsumen dalam jangka panjang. Seharusnya, tarif murah itu bisa menjamin kesinambungan maskapai dalam menjalankan usahanya dan tidak masuk dalam kategori predatory pricing yaitu harga murah tapi dilakukan untuk mematikan operator lain,” katanya kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (8/1/2015).
Sudaryatmi menambahkan, bertumbangannya sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia seakan menjadi bukti bahwa telah terjadi praktik predatory pricing di industri penerbangan. Karena itu, YLKI meminta pemerintah dan juga Komisi Pengawas Persaingan Usaha untuk menyelidiki kasus tarif murah yang diterapkan sejumlah maskapai penerbangan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengeluarkan aturan baru bahwa Kebijakan tarif murah penerbangan batas bawah minimal 40 persen dari batas atas. Aturan ini sekaligus menghapus adanya tarif murah di industri penerbangan. Aturan itu akan diterapkan setelah ada Undang-undang yang akan dikeluarkan oleh Kementeria Hukum dan HAM.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani