Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempunyai progam membangun jalur kereta api baru di Indonesia, dan juga menyambungkan jalur kereta lama yang ada di pulau-pulau besar Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa.
Menurut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, tujuan utama dalam program ini adalah untuk membangun konektivitas beberapa wilayah di Indonesia. Untuk itu, lanjut Jonan, Pemerintah akan membiayai proyek rel kereta yang tidak layak, sedangkan untuk proyek rel kereta yang layak akan diserahkan ke swasta.
Jonan menambahkan, di APBN, alokasinya akan diprioritaskan untuk pembangunan proyek rel kereta di luar Jawa. Untuk wilayah Sumatera, pemerintah akan menyambungkan jalur lama dengan jalur baru sehingga ke depan, kota-kota besar di Sumatera akan terkoneksi jaringan double track.
"Pertama sambung Rantau Prapat Sumatera Utara ke Kertapati Palembang nanti lewat Sumatera Barat. Panjangnya 1.400 kilometer. Ini double track," ungkap Jonan di Ruang Banggar DPR, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Untuk rute selanjutnya, Jonan mengatakan, Pemerintah akan membangun rel kereta di Pulau Kalimantan, dengan rute Pontianak-Balikpapan. Menurut mantan Dirut PT KAI ini, proyek ini dibiayai negara karena secara bisnis tidak layak secara namun memiliki manfaat bagi masyarakat.
"Trans Kalimantan rute Pontianak-Balikpapan. Kita akan bangun yang nggak bisa dibangun oleh swasta. Kalau daerah tambang akan dibangun swasta," katanya.
Selain itu, Jonan menyatakan, pihaknya akan membiayai pembangunan jalur kereta Trans Sulawesi, yaitu dari Makassar-Manado, serta membangun rel di Papua Barat dan Papua, dengan tahap awal, pemerintah membangun jalur kereta rute Sorong-Manokwari.
"Tarakhir ke pulau paling besar yakni di Papua dan Papua Barat. Rutenya Sorong-Manokwari sepanjang 400 kilometer," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Surabaya, KPK Periksa Haji Mamad soal Dugaan Fee Pejabat
-
Tak Jadi Ditutup, Menhub Dudy Minta KAI Bangun JPO dari Hotel Shangri-La ke Stasiun Karet-BNI City
-
KPK Bongkar Pemufakatan Jahat dalam Proyek Jalur KA, Bupati Pati Diduga Terima Fee
-
Profil Menhub Dudy Purwagandhi yang Jadi Sasaran Demo Ojol Hari Ini
-
Ekonom: Jangan Ada Agenda Politis di Demo Ojol 17 September
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026