Suara.com - Pencairan dana Otonomi Khusus (Otsus) tahun 2015 dipastikan terlambat. Pemicunya karena sebagian besar kabupaten di Papua belum menyerahkan laporan penggunaan dana Otsus 2014, sehingga mengakibatkan terhambatnya pencairan dana Otsus tersebut.
"Seharusnya awal Maret, dana Otsus Papua sudah dicairkan. Namun kali ini belum dapat dicairkan, karena sebagian besar kabupaten/kota di Papua belum serahkan laporan penggunaan dana Otsusnya," ungkap Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Papua, Benyamin Arisoi, di Jayapura, Papua, Senin (16/2/2015).
Oleh karena itu, Benyamin pun berharap para bupati/walikota dapat segera menyampaikan laporan penggunaan dana Otsus tahun 2014 tersebut. Tujuannya agar usulan pencairan dana Otsus bisa segera ditindaklanjuti di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta.
"Pencairan dana Otsus itu kan syaratnya harus dilaporkan dulu penggunaan dana sebelumnya. Jika tidak ada laporan, (Pemerintah) Pusat tidak akan memproses pencairan dana Otsus," tegasnya.
Disinggung soal batas waktu yang diberikan BPKAD Provinsi Papua untuk penyampaian laporan dari kabupaten itu, Benyamin menegaskan pihaknya tidak perlu melakukan itu. Sebab menurutnya, para bupati seharusnya sudah tahu hal itu.
"Ini sudah syarat yang tiap tahun harus dilakukan. Jadi tidak perlu harus bilang lagi. Bupati sudah harus tahu itu," ucapnya.
Pembagian dana Otsus Papua sendiri saat ini lebih banyak mengalir ke kabupaten/kota, yang mencapai 80 persen. Sedangkan porsi untuk provinsi hanya mencapai 20 persen. Dalam hal ini, menurut Benyamin, apabila pencairan dana Otsus terlambat, maka yang akan rugi adalah kabupaten/kota sendiri. [Lidya Salmah]
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi pada Perdagangan Pekan Ini, Apa Pemicunya?
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar