Suara.com - Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Jayapura, Aris Sudarminto, mengungkapkan bahwa untuk menekan masuknya narkoba, seperti ganja, ke wilayah Provinsi Papua, dibutuhkan keterlibatan semua pihak.
“Kita sudah sepakat bahwa narkoba itu mesti instansi terkait punya program terpadu dan harus dilakukan koordinasi yang baik," kata Aris di Jayapura, Papua, Minggu (8/2/2015).
Menurut Aris persoalan masuknya narkoba yang berhasil ditangani di wilayah perbatasan RI-PNG baru sebagian kecil, sebab barang haram yang selama ini beredar di masyarakat bukan hanya masuk dari daerah batas RI-PNG.
”Jadi di tempat lain melalui pos dalam negeri itu juga kami waspadai seperti di Bandar Udara Biak, Bandar Udara Ambon kami selalu waspada jadi sudah ada ekstra pengawasan juga,” katanya.
Kendati hanya sebagian kecil yang masuk lewat tapal batas, tahun ini, bea cukai akan meningkatkan koordinasi dengan intansi terkait untuk pengawasan perbatasan di wilayah Skouw, Kota Jayapura, Papua.
Sayangnya, kata Aris, saat ini petugas di daerah Skouw belum bisa bekerja maksimal untuk mengawasi perbatasan karena peralatan penunjang belum bisa difungsikan karena belum ada pasokan listrik di sana.
"Mudah-mudahan dengan masuknya listrik ke Skouw akan lebih mengoptimalkan kinerja petugas karena ditunjang dengan peralatan yang memadai," katanya.
Badan Narkotika Nasional Provinsi Papua menyebutkan Papua merupakan daerah yang rawan digunakan untuk jalur masuk narkoba.
Pada 2012, BNN Pusat pernah menangkap pemasok shabu di Skouw-Wutung. Pelaku melewati perjalanan udara lewat PNG, lalu masuk ke Indonesia lewat jalur darat.
Selain Skouw, masih ada sejumlah daerah di Papua yang menjadi tempat masuknya narkoba, yaitu Kabupaten Boven Digul, Merauke dan Mimika. (Lidya Salmah)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh