Suara.com - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Gerindra Hari Pernomo menilai keputusan pemerintah membubarkan anak usaha milik PT. Pertamina (Persero), Pertamina Energy Trading Ltd, tidak tepat.
“Enggak ada yang salah dengan Petral. Dia kan hanya menjalankan tugasnya, mungkin yang salah ada di menejemen perusahaannya. Kenapa enggak itu saja yang ditelusuri, mengapa harus dibubarkan. Pertamina itu masih butuh Petral untuk ngurusin minyak dalam negeri,” katanya saat ditemui di Jakarta, Minggu (31/5/2015).
Menurutnya, setiap perusahaan swasta internasional memiliki anak usaha, seperti Petral, untuk membantu mengurusi trading company arm line.
Pasalnya, tak bisa dipungkiri Pertamina saat ini sangat membutuhkan trader untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak dalam negeri. Perkara perusahaannya ada di luar negeri, misalnya di Singapura, malah menambah aspek positif untuk negara.
"Kalau itu di Singapura kita dapat keuntungan, kita bisa punya jaringan yang lebih luas dan pendanaan yang baik dari Singapura dibanding di Indonesia. Lalu kalaupun di sini berdirinya, bisa saja akan mengganggu kebutuhan USD yang mungkin akan semakin tinggi," katanya.
Hadi menjelaskan Indonesia sangat membutuhkan perusahaan, seperti Petral, yang berada di luar negeri, mengingat impor Indonesia akan minyak sudah sangat besar. Dengan keberadaan perusahaan seperti Petral di luar negeri dapat membantu negara masuk ke bursa penjualan minyak dan gas bumi di level internasional.
“Minyak itu kan sudah masuk dalam bursa. Jadi Pertamina itu tidak bisa mengatasinya sendiri saat beli minyak. Dia (Pertamina) butuh kepanjangan tangan untuk intervensi pertimbangan pasar,” katanya.
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Modus Penipuan Digital Makin Canggih, Ini Strategi Baru Bank Indonesia Melawan Scammer!
-
Harga Emas Hari Ini Naik! Logam Mulia di Pegadaian Mulai Tarik Minat Pembeli
-
Gurita Bisnis Victor Hartono, Pemimpin Grup Djarum: Usaha dan Saham
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak