Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (17/6/2015) pagi bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat tipis sebesar satu poin menjadi Rp13.347 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp13.348 per dolar AS.
"Laju mata uang rupiah tidak banyak mengalami perubahan atau bergerak mendatar di tengah sentimen saat ini yang bervariasi," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta.
Menurut dia, bervariasinya sentimen di pasar keuangan seperti hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengenai rencana kenaikan suku bunganya (Fed fund rate), hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait kebijakan tingkat suku bunga (BI rate) serta pengumuman neraca pembayaran, dan belum jelasnya kepastian penyelesaian utang Yunani membuat mata uang rupiah bergerak mendatar.
"Dengan berkurangnya tingkat volatilitas pada mata uang rupiah terhadap dolar AS, setidaknya sedikit meredam kekhawatiran pelaku pasar uang terhadap tekanan rupiah," katanya.
Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa angka penjualan mobil pada bulan Mei 2015 yang kembali turun menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi sepertinya masih akan rendah di kuartal kedua 2015, itu dapat memberikan sentimen negatif bagi mata uang rupiah.
"Perkiraan ekonomi Indonesia yang kembali melambat itu dikhawatirkan dapat mendorong aliran dana keluar dari pasar keuangan sehingga berpeluang menekan rupiah," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, angka penjualan rumah Amerika Serikat yang naik dan adanya prediksi bahwa Yunani akan keluar dari zona Euro dapat meningkatkan permintaan atas aset mata uang safe haven seperti dolar AS. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Rupiah Loyo, Berikut Daftar Nilai Tukar di Bank-bank Utama
-
Rupiah Terkapar, Ini Daftar Nilai Tukar Rupiah di 8 Bank
-
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Lagi di Kamis Pagi
-
Dikhawatirkan Langgar Konstitusi, Pengalihan Dana ke Bank Himbara Lemahkan Rupiah
-
Dolar AS Ngamuk Lagi, Rupiah Tembus Rp16.169: Ternyata Ini Biang Keroknya
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa