Suara.com - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (22/6/2015) waktu setempat atau Selasa (23/6/2015) pagi waktu Indonesia, karena data ekonomi yang keluar dari negara itu positif, meningkatkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga tahun ini.
Dipicu sebagian oleh peningkatan pangsa penjualan kepada para pembeli pertama kali, penjualan "existing-home" (rumah bekas) AS meningkat pada Mei ke kecepatan tertinggi dalam hampir enam tahun, Asosiasi Agen (Makelar) Perumahan Nasional melaporkan pada Senin.
Menurut laporan itu, total penjualan rumah bekas, yang transaksinya mencakup rumah keluarga tunggal, townhomes dan kondominium, naik 5,1 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 5,35 juta unit pada Mei dari revisi naik 5,09 juta unit pada April.
Para analis mengatakan laporan yang kuat menunjukkan bahwa pemulihan pasar perumahan AS kembali ke jalurnya, setelah beberapa salah langkah pada kuartal pertama, yang membantu mempertahankan Federal Reserve di jalur untuk menaikkan suku bunganya pada tahun ini.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,26 persen menjadi 94,333 pada akhir perdagangan.
Investor juga terus mengawasi situasi utang Yunani. Pemimpin zona euro berkumpul di Brussel untuk pertemuan tingkat tinggi darurat resmi pada Senin, berusaha untuk mencapai kesepakatan atas usulan baru Yunani yang ditawarkan Senin pagi.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1339 dolar dari 1,1353 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5829 dolar dari 1,5882 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7727 dolar dari 0,7766 dolar.
Dolar AS dibeli 123,39 yen Jepang, lebih tinggi dari 122,65 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik tipis ke 0,9213 franc Swiss dari 0,9173 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2317 dolar Kanada dari 1,2262 dolar Kanada. (Antara/Xinhua)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa