Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan jatuhnya indeks saham Cina dalam tiga minggu terakhir sekitar 30 persen yang mengakibatkan lebih dari 500 emiten di bursa tersebut menghentikan sementara transaksi perdagangan. Dan hal ini akan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia.
Pasalnya, kata dia, saat ini Cina sedang mengalami tekanan perekonomian yang luar biasa bukan karena harga saham yang jatuh, namun juga karena pertumbuhan ekonominya yang melambat.
“Ya, namanya pasar terbesar global. Jadi, apa yang terjadi dengan mereka di satu belahan dunia pasti akan berpengaruh. Implikasinya ke Indonesia adalah terhadap kinerja ekspor. Kalau pasar saham kita, saya yakin tidak perlu terlalu dikhawatirkan," kata Sofyan saat ditemui di kantornya, Jumat (10/7/2015).
Menurut Sofyan jika hanya pasar saham yang jatuh, Cina tidak akan menjadi masalah bagi Indonesia. Namun, dikhawatirkan hal tersebut mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Cina.
"High risk high return, yang kita khawatirkan perlambatan pertumbuhan di China. Itu tentu memengaruhi pelemahan ekspor kita," katanya.
Meski demikian, kementerian berharap agar persoalan yang terjadi di ekonomi Cina, termasuk persoalan ekonomi di Yunani, tidak berdampak secara signifikan bagi Indonesia.
"Kami harapkan tidak, tidak dampak banyak ke sini. Pemerintah Tiongkok juga concern untuk memperbaiki perlambatan. Ini kan sudah diprediksikan sebelumnya oleh pemerintah, jadi kami akan terus tingkatkan kewaspadaan agar ekspor dan perkonomian kita tidak terganggu,” katanya.
Berita Terkait
-
Indonesia Telanjang Digital di Depan Cina: Kalau Mereka Matikan Internet Hari Ini, Selesai Kita
-
Lapangan Kerja Sedikit, Sofyan Djalil Usul Pemerintah Kirim Tenaga Kerja Lebih Banyak ke Luar Negeri
-
30 Tahun Tanpa Perawatan, Rusun Bidara Cina Kondisinya Memprihatinkan
-
6 Ramalan Shio Hari Ini 14 Agustus 2025: Kabar Baik dan Ujian Datang Bersamaan
-
6 Shio yang Paling Beruntung Hari Ini, Rezeki Lancar dan Hubungan Harmonis
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
-
Bank Mandiri Kucurkan Rp 38,11 Triliun KUR hingga Oktober 2025
-
Permintaan Naik, BI Prediksi Penjualan Eceran Kian Meningkat Akhir 2025
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Apa Itu Transaksi Reversal? Waspadai 5 Penyebab Tak Terduganya
-
Harga Emas Naik Berturut-turut: UBS dan Galeri Rp 2,4 Jutaan, Antam Belum Tersedia