Suara.com - PT Pertamina (Persero) mengatakan pihaknya dan Perusahaan migas Prancis Total E&P Indonesie sedang membahas persyaratan terkait kerja sama dalam mengelola Blok Mahakam.
"Pembicaraan untuk memenuhi apa saja persyaratan yang harus kita kerja samakan di situ termasuk penilaian," kata Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto di sela-sela acara syukuran dan buka puasa Pertamina dengan 5.000 anak yatim dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Jakarta Convention Centre, Jakarta, Sabtu (11/7/2015).
Ia mengatakan pihaknya bersama dengan operator Blok Mahakam, yang sedang beroperasi saat ini sebelum habis masa kontraknya di awal 2018, akan melakukan penilaian aset.
"Sekarang sedang dilakukan penilaian terhadap asetnya dan nanti itu akan menjadi ukuran kita untuk share down (pelepasan saham) tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah memperbolehkan Pertamina untuk pelepasan saham sebesar 30 persen dengan mitra kerja lainnya.
"(Pelepasan saham kepada mitra kerja) gunanya adalah agar kita menghindari risiko penurunan produksi pasar diambil alih oleh Pertamina sebagai operator," tuturnya.
Ia mengatakan pemerintah telah menunjuk Pertamina menjadi operator Blok Mahakam di awal 2018 setelah habis masa kontrak pengelolaan blok tersebut oleh operator yang ada pada 2017.
"Maksimum 30 persen untuk existing operator," katanya.
Ia mengatakan penandatangan kontrak dengan Total ditargetkan selesai hingga akhir tahun 2015 sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
"Jadi pemerintah memberi batasan akhir tahun ini sudah harus ada penandatangan kontrak dengan pihak-pihak terkait," ujarnya.
Untuk itu, ia mengatakan tim dari Pertamina maupun pihak terkait lainnya sedang melakukan diskusi mengenai kerja sama itu.
"Tim itu sedang terus melakukan diskusi," katanya.
Sebelumnya, Perusahaan migas Prancis Total E&P Indonesie menyepakati tawaran 30 persen porsi saham Blok Mahakam bersama Inpex, kata Direktur Hulu PT Pertamina Syamsu Alam.
"Total dan Inpex sudah setuju masuk membeli 30 persen saham Blok Mahakam dalam pertemuan hari ini," katanya.
Menurut Syamsu, pertemuan dengan manajemen Total dilakukan atas undangan Pertamina untuk memutuskan apakah Total setuju dengan penawaran 30 persen saham pengelolaan Blok Mahakam.
Penawaran ini sesuai keputusan pemerintah yang membatasi pelepasan saham (share down) Blok Mahakam maksimal 30 persen.
Pada 10 Juni 2015 pemerintah mengumumkan pembagian saham atas Blok Mahakam di mana Pertamina dan BUMD Kalimantan Timur mendapatkan 70 persen saham, sedangkan Total dan Inpex 30 persen.
Total mulai mengerjakan Blok Mahakam sejak 1967 dengan kontrak berdurasi 30 tahun, dan kemudian pada 1997 diperpanjang lagi 20 tahun sampai 2017 mendatang. Pada akhir masa kerja Total nanti di ladang itu, diperkirakan masih ada 1,3 triliun kaki kubik gas yang masih sangat menguntungkan untuk diproduksi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera