Suara.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago menyebutkan Prancis akan ikut ambil bagian dalam pembangunan kereta cepat. Namun belum tentu pilihan Indonesia akan jatuh ke Prancis.
Negara yang memiliki Menara Eiffel itu harus mengkuti saringan atau beauty contest dalam proyek ini. Jika teknologi sampai rencana pembangunannya bagus, akan dipertimbangkan.
Andrinof menjelaskan sampai saat ini baru Cina dan Jepang yang sudah menyerahkan proposal. Proyek ini bernilai Rp60 triliun ini.
"Ajang ini kan terbuka bagi investor dari negara mana saja. Ya mungkin Prancis. Nanti Perancis ada tim independen review. Saat ini baru Cina dan Jepang yang sudah memasukan proposalnya," kata Andrinof saat ditemui kantornnya, Rabu (15/7/2015).
Andrinof menjelaskan, jika ikut dalam beauty contest, Prancis tidak perlu menunggu studi kelayakan atau feasibility study kereta cepat Jakarta-Bandung. Hal tersebut untuk mempercepat waktu pembangunan agar segera terealisasikan.
"Nanti digabung-gabung saja sama yang sudah ada. Terus nanti di review sendiri biar lebih cepat," katanya.
Saat ini, Cina sedang mengerjakan studi kelayakan kereta cepat Jakarta Bandung untuk mengikuti beauty contest. Jepang
lebih dulu menyelesaikan FS untuk proyek yang sama.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo berencana akan menggelar beauty contest bagi para investor yang berminat untuk membangun kereta api cepat Jakarta-Bandung ini. Dari ajang tersebut akan melibatkan tim independen yang tidak memiliki kepentingan dengan indonesia untuk melakukan review dari para investor yang ikut untuk dipilih oleh Presiden Joko Widodo.
Jokowi akan melihat dari hasil studi kelayakan yang diajukan, mana yang akan menguntungkan bagi Indonesia.
Berita Terkait
-
Jumpa Jokowi Bahas Kereta Cepat, Ahok: Kita Tak Terlalu Pusing
-
Jepang atau Cina yang Bangun Kereta Super Cepat Bandung-Jakarta?
-
Dicari, Negara yang Bisa Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung
-
Pemerintah Bingung Bikin Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung
-
Bappenas Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Naik
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Kenaikan Gaji Pekerja RI Bakal Melambat 5,8 Persen Tahun 2026
-
Pemerintah Janji Tahun 2026 Tidak Ada Potong Gaji, Formulasi Baru Jadi Jaminan
-
Isu Dinamika Bisnis Menyeruak dalam RUPSLB SMGR
-
Lalu Lalang Penumpang Udara saat Nataru Diprediksi Lebih dari 10,5 Juta Orang
-
Krisis Energi di Pengungsian Aceh, Rieke Diah Pitaloka Soroti Kerja Pertamina
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp870 Miliar
-
PPN Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Stop Impor Solar pada 2026
-
Tarif Ekspor Indonesia ke AS 'Dipangkas' dari 32% ke 19%, Ini Daftar Produk Kebagian 'Durian Runtuh'
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya