Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2015 sebesar 4,67 persen lantaran penyerapan anggaran, khususnya bagi pemerintah daerah, masih rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya laporan pengendapan anggaran pemerintah daerah di bank mencapai Rp273,5 triliun.
“Jadi kalau ada yang tanya kenapa pertumbuhan dan serapan belanja pemerintah masih rendah itu karena anggaran belanja pemerintah daerah masih mengendap belum digunakan. Kalau pemerintah pusat sudah menyerap untuk belanja, tapi pemerintah daerah belum melakukan aktivitas apapun, makanya membuat ekonomi melambat,” kata Bambang saat ditemui di kantornya, Rabu (5/8/2015).
Oleh sebab itu, Bambang meminta pemerintah daerah segera merealisasikan anggaran tersebut dalam bentuk program kerja. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan terdorong lebih baik dari kuartal I dan kuartal II.
“Kan kita sudah transfer, gunanya kan untuk dibelanjakan. Terserah mau digunakan buat apa, mau program atau aktivitas apapun yang penting digunakan asal untuk pembangunan yang lebih baik ya,” kata Bambang.
Bambang menyampaikan pada Januari 2015, dana pemda di BPD baru Rp169 triliun, Februari meningkat menjadi Rp180 triliun, Maret menjadi Rp227,7 triliun, April sebesar Rp253,7 triliun, dan Mei sebesar Rp255,3 triliun.
“Kalau pemerintah pusat sudah konsumsi belanja barang. Nah yang pemda masih mandek di bank aja, terus meningkat lagi. Jelas aja ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kita. Makanya kita sudah minta mereka untuk segera diserap dana anggaran tersebut,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya