Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengomentari santai persoalan mahalnya harga daging sapi di pasaran. Menurut dia ini karena masalah pasokan.
"Ini masalah suplai (pasokan)," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di Auditorium Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (10/8/2015).
Menurut JK, pasokan sebenarnya bisa diperoleh baik dari dalam negeri maupun bisa melalui impor seperti yang kerap dilakukan dari Australia. Wapres mengemukakan, sembari mencari solusi atas persoalan itu, pemerintah juga akan meningkatkan kualitas sapi dalam negeri.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim pasokan daging sapi secara nasional cukup untuk 4 bulan ke depan.
Amran menjelaskan, berdasarkan pengecekan di lapangan itu, pihaknya mendapatkan adanya stok 221.000 ekor sapi. "Sekarang ini perkiraan terakhir jumlahnya sekitar 160.000 ekor sapi, itu cukup untuk empat bulan dengan hitungan 40.000 ekor sapi setiap bulannya," ucapnya.
Senada dengan Mentan, Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan stok sapi di tempat penggemukan sapi (feedlot) saat ini cukup dan mampu memenuhi kebutuhan daging sapi selama 2-3 bulan ke depan.
"Tadi, saya bicara sama Menteri Pertanian ya bahwa stok di 'feedlot' itu ada sampai 2-3 bulan cukup, jadi isu kelangkaan itu karena ada yang menahan, itu pidana," kata Rachmat Gobel. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya