Suara.com - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta agar kalangan pengusaha baik pabrikan otomotif maupun komonen untuk mengawasi peredaran komponen otomotif impor berkualitas rendah.
"Rekan-rekan pengusaha telah menanam modal miliaran hingga triliunan, sudah selaiknya memberi perlindungan pasar mereka dari serbuan komponen impor yang kualitasnya dipertanyakan," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Pengawasan ini, lanjutnya, bukan hanya demi kepentingan investasi, melainkan juga untuk mempertahankan lapangan kerja di industri kendaraan bermotor dan perlindungan bagi konsumen, yang artinya, dampak ganda langkah ini bersifat luas.
"Untuk itu, kami menjaga pasar aftermarket dalam negeri yang sangat besar agar bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh industri komponen dalam negeri melalui pengketatan pengawasan beredarnya produk berkualitas rendah dari luar negeri," ujarnya.
Menurut dia, peluang terserapnya kendaraan bermotor dan komponen produk domestik dapat dioptimalkan dengan memenuhi kebutuhan produk otomotif di lingkungan pemerintah maupun BUMN.
Hal ini menjadi stimulan untuk menunjukkan produksi dalam negeri mampu mendukung kebutuhan nasional.
Menurut data Kemenperin, kendaraan bermotor produksi dalam negeri telah diekspor ke lebih dari 80 negara, dengan total ekspor completely built up (CBU) pada 2010 sebesar 85.796 unit sedangkan pada tahun 2014 sebesar 202.273 unit.
Total ekspor dari bulan Januari-Juni 2015 telah mencapai 107.448 unit, sedangkan produksi mobil pada periode yang sama sebanyak 577.507 unit.
Laju produksi pun melaju agresif, di mana jika pada 2009, total produksi mobil 464.816 unit maka pada 2014 meningkat hingga 1.298.523 unit.
Ke depan, produksi mobil pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 2,5 juta unit dengan ekspor tahun 2020 ditargetkan mencapai lebih dari 600 ribu unit. Sedangkan produksi pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 4,1 juta unit.
Menperin optimistis industri otomotif nasional terus bergairah, di mana salah satu upaya memacunya ialah dengan ajang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2015) pada 20-30 Agustus 2015 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan.
"Ini pameran produk yang memanjakan konsumen dan ajang bagi industri global melihat pasar domestik Indonesia yang menjanjikan sekaligus kesempatan bagi kita menunjukkan kemampuan sebagai basis produksi otomotif berorientasi ekspor," kata Menperin. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
OJK Koordinasi dengan PPATK untuk Blokir Rekening Dana Syariah Indonesia
-
Proyeksi Harga TOBA di Tengah Aksi Buyback 790 Juta Lembar Saham
-
Target Harga CDIA Tahun 2026, Katalis Sahamnya Sudah Muncul di Penghujung 2025
-
Zulhas Bongkar Kondisi Dapur Jelang Tahun Baru: Harga Pangan di Cimahi Dijamin 'Tenang'?
-
Produksi Minyak Naik, Bahlil Sebut Ada Pihak Terusik
-
Bea Cukai Berbenah Usai Diancam Purbaya: Pecat 27 Pegawai, Sanksi 33 Orang
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance Gratis untuk Dioperasikan Polisi di Serang
-
Alasan ASN Wajib Laporkan Aktivitas Kerja Harian via E-Kinerja BKN
-
Hindari Kepadatan Lalu Lintas, KAI Tambah Akses Naik-Turun di Jatinegara dan Lempuyangan
-
Investor Pasar Modal Banyak di Dominasi Umur 30-40 Tahun, Gajinya Ada yang Rp100 Juta