Tahun ajaran baru perguruan tinggi akan segera dimulai. Itu artinya, para mahasiswa baru akan mulai mencari tempat tinggal yang dekat dengan kampus alias kos.
Ya kos, hingga kini masih menjadi pilihan para mahasiswa yang memilih melanjutkan pendidikan di luar kota. Dan banyaknya kaum muda yang ingin mengenyam pendidikan tinggi di Indonesia menyebabkan permintaan dan penawaran kamar kos semakin tinggi.
“Para pemburu yang mencari sewa kamar untuk bermukim dekat dengan kampus telah mendorong developer-developer dan juga penduduk lokal dalam memenuhi permintaan kosan dan apartemen yang sesuai kebutuhan pasar, dengan harga yang juga bersaing. Meskipun demikian, lokasi, suasana lingkungan, akses ke kampus, dan ibu kos menjadi kunci dalam mempertimbangkan saat memilih kos," ujar Managing Director Lamudi Indonesia, Steven Ghoos.
Ingin tahu berapa kisaran sewa kamar di kota yang memiliki perguruan tinggi favorit di Indonesia? Portal properti Lamudi menjabarkan harga sewa rata-rata di mana tiga perguruan tinggi negeri terfavorit berlokasi.
Bandung: Bandung merupakan tempat berlokasinya perguruan tinggi favorit, yakni ITB dan Universitas Padjadjaran. Selain itu juga terdapat sejumlah universitas swasta di kota kembang ini. Tak heran jika Bandung selalu kebanjiran peminat. Dari data yang dihimpun Lamudi.co.id terungkap bahwa harga sewa rata-rata dari kos-kosan di Bandung dibanderol sekitar Rp6 juta hingg Rp10 juta per tahun. Kawasan terfavorit, dapat Anda temukan di beberapa area seperti Margahayu Selatan, Bandung Wetan, dan Sukajadi.
Malang: Universitas Brawijaya di Malang berada pada urutan kedua setelah Universitas Padjadjaran Bandung yang menjadi kampus negeri terfavorit tahun ini. Diikuti dengan dua kampus populer lainnya di kota Malang, yakni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Negeri Malang yang menelurkan guru-guru terbaik di negeri ini. Harga sewa rata-rata di kota apel, berkisar Rp400-600 ribu per bulan. Terdapat dua area yang paling diburu di Malang yakni daerah Pisang Candi dan Tlogomas.
Depok: Sejak 2010, apartemen-apartemen di Depok dikembangkan sebagai alternatif rumah kost untuk mahasiswa Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, dan Universitas swasta lainnya. Para pemburu sewa apartemen di Depok bisa menyewa di kisaran Rp. 1.095.000 per meter persegi per tahun. Sedangkan kos-kosan ditawarkan sekitar Rp425 ribu per meter perseginya.
Tag
Berita Terkait
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Cerita Sedih Anak Kos di Pasar Minggu, Lagi Kondisi Sakit, Motornya Digondol Maling!
-
Ketika Warmindo Jadi Teman Setia yang Ditempa di Atas Piring Anak Kos Jogja
-
UMR Jakarta Gede di Atas Kertas, Realitanya Cukup Gak Sih Buat Biaya Hidup?
-
Dompet Anak Kos Aman Sampai Akhir Bulan: 10 Jurus Hemat Anti Sengsara
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!