Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan tetap menjalankan proyek listrik 35 ribu megawatt, meski ditentang oleh Menteri Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli.
Beberapa waktu lalu, Rizal pernah meminta agar proyek listrik 35 ribu megawatt dipangkas menjadi 16 ribu megawatt sampai 18 ribu megawatt. Rizal mengatakan pembangunan listrik 35 ribu megawatt selama lima tahun sulit terwujud. Apalagi, saat ini, PLN juga tengah membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 7000 megawatt.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, mengatakan bahwa proyek listrik 35 ribu megawatt tetap dilanjutkan karena rasio elektrifikasi Indonesia tertinggal dibandingkan negara lain.
“Jadi proyek listrik 35 ribu megawatt ini kan kita bicara soal kebutuhan. Nah, 35 ribu megawatt ini sudah menjadi kebutuhan bagi Indonesia. Rasio elektrifikasi kita 82,37 persen. Ini masih kurang, di negara lain sudah hampir 90 persen,” kata Jarman saat ditemui di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Minggu (13/9/2015).
Dia menjelaskan, dalam lima tahun terakhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pihaknya sudah memasang pembangkit listrik dari 30,5 gigawatt menjadi 48,5 gigawat. "Jika diasumsikan, pembangunan pembangkit listrik dalam lima tahun ke depan, akan sama dengan masa pemerintahan SBY. Sehingga, kita minimal harus menambah sekitar 60 persen, itu pun masih ada daerah yang kekurangan," tuturnya.
“Jadi kan kita bicara kebutuhan. Kalau pertumbuhannnya 48,5 gigawatt itu tidak cukup. Karena ada beberapa daerah yang kurang. Kenapa, karena proyek 10 ribu mw, ternyata ada 3 ribu mw yang belum jadi. Jadi totalnya minimal harus membangun 51,5 mw sisanya. Jadi ini sebenanrnya kebutuhan. Kalau membicarakan kemampuan nah ini yang harus kita atasi bersama,” dia melanjutkan.
Jarman menambahkan, secara nasional hingga Juni 2015, rasio elektrifikasi Indonesia sebesar 86,9 persen. Dan, untuk menggenjot target rasio elektrifikasi sebesar 97 persen di tahun 2019, dibutuhkan program 35 ribu megawatt.
Guna mengefektifkan program 35 ribu megawatt, pemerintah lebih fokus menarik para investor dalam membangun pembangkit listrik. Sementara, PT PLN (Persero) sebagai satu-satunya perusahaan pelat merah penyedia listrik ditugasi untuk membangun jaringan transmisi kelistrikan.
"Pemerintah hanya menugaskan PLN membangun pembangkit listrik sebesar 5000 megawatt dalam proyek 35 ribu megawatt. PLN konsentrasi di transmisi. Ini backbone yang harus dibangun," kata Jarman.
Berita Terkait
-
Krisis BBM SPBU Swasta, Akankah Terulang Tahun Depan?
-
Bencana Sumatera Jadi Pertimbangan ESDM Terapkan Mandatori B50 di 2026
-
Purbaya Mau Ubah Skema Distribusi Subsidi, Ini kata ESDM
-
Bahlil Relaksasi Aturan Beli BBM Pakai Barcode di Sumatra-Aceh
-
Banjir Sumatera Dikaitkan dengan Tambang Ilegal, Ini Tanggapan Kementerian ESDM
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina
-
ESDM Mulai Pasok 16.000 LPG 3 Kg ke Banda Aceh
-
Profil PT Mayawana Persada, Deforestasi Hutan dan Pemiliknya yang Misterius
-
Mendag Lepas Ekspor Senilai Rp 978 Miliar dari 8 Provinsi
-
Modal Inti Superbank (SUPA) Tembus Rp8 Triliun, Naik Kelas ke KBMI 2