Suara.com - Di hadapan para Angkatan Laut dari 42 negara, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, Indonesia mengalami kerugian hingga Rp240 triliun akibat penangkapan ikan secara ilegal atau illegal fishing.
Susi mengatakan, praktik illegal fishing merupakan musuh global yang memang harus diberantas karena memberikan dampak yang negatif bagi setiap negara.
"Illegal fishing betul-betul global enemy. Laut masa depan. Laut sumber protein dunia. Oleh sebab itu, kita harus memberantas illegal fishing. Makanya kami di Indonesia terus memerangi praktik illegal fishing," kata Susi saat menjadi pembicara di Simposium Keamanan Maritim Internasional, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Menurut Susi, kerugian yang ditimbulkan dari praktik illegal fishing tidak hanya berkurangnya pasokan ikan dalam negeri, tetapi konsumsi bahan bakar solar terus meningkat.
"Kita di Indonesia kerugian dari illegal fishing yang membuat konsumsi solar meningkat itu hingga 10 juta dolar AS. Terus permasalahan migran dan perdagangan manusia menjadi marak. Ini memang memberikan dampak pada semua sektor," katanya.
Dia mengatakan, sejak Indonesia fokus memerangi praktik illegal fishing dan mengeluarkan kebijakan konsumsi solar bagi kapal diatas 30 gross ton (GT), ekspor ikan Indonesia meningkat hingga 240 persen dan anggaran subsisi solar menurun.
"Selama sembilan bulan ini, ekspor ikan di Indonesia meningkat hingga 240 persen terus kita juga dapat menghemat anggaran subsisi solar. Karena kita keluarkan kebijakan kalau kapal diatas 30 GT tidak mendapatkan subsidi. Ini sangat membantu menghambat para pelaku illegal fishing," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya pun mengajak kepada seluruh negara untuk ikut membantu dalam memberantas praktik illegal fishing secara bersama-sama.
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
Meski Banyak Kasus Keracunan, Luhut Mau MBG Jalan Terus
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
-
Dituding Bahlil Salah Baca Data Subsidi LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Cara Lihatnya yang Beda
-
Pertamina Pastikan Kesiapan SPBU di Lombok Jelang MotoGP Mandalika
-
Harga Emas Turun Hari Ini: Galeri 24 Anjlok Jadi 2,2 Jutaan, Emas Antam Menarik Dibeli?
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, Telkomsel Hadirkan 300 BTS 4G/LTE & Hyper 5G
-
Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK
-
Cara Hitung Bunga Deposito Tabungan 2025