Kartu kredit bukanlah sesuatu yang harus kita hindari. Pada dasarnya, produk perbankan ini hadir untuk menghadirkan kemudahan dalam bertransaksi. Sayangnya, tidak semua orang sadar kalau dengan menggunakannya, kita akan berutang kepada bank sehingga menggunakannya secara serampangan.
Agar tidak melakukan kesalahan tersebut, berikut ini kami jabarkan apa saja kesalahan yang sering orang-orang lakukan ketika menggunakan kartu kredit agar Anda menghindarinya.
1. Menjadikannya Dana Cadangan
Beberapa pihak kerap kali memperlakukan kartu kredit sebagai dana cadangan yang dapat digunakan sewaktu-waktu. Pikiran yang demikian tidak jarang membawa seseorang kepada pemahaman bahwa kartu kredit bisa memberikan dana tambahan untuk mengatasi masalah keuangan Anda. Sebagai pengguna kartu kredit yang cermat, Anda harus membuang pemahaman yang demikian.
Kartu kredit hanyalah alat untuk mempermudah pembayaran transaksi Anda tanpa harus membayar dengan uang tunai. Transaksi yang telah Anda lakukan tersebut pada nantinya harus Anda bayar ketika tagihan datang. Dengan demikian, transaksi kartu kredit Anda tidak boleh lebih dari kemampuan kas Anda.
Memang dalam kondisi tertentu, kartu kredit dapat menjadi penyelamat ketika Anda membutuhkan dana untuk membayar sesuatu. Ketika masa-masa darurat yang demikian, Anda dapat menjadikan kartu kredit sebagai pengganti uang tunai Anda. Namun jika kebutuhan darurat tersebut ternyata melebihi anggaran yang dapat Anda gunakan tiap bulannya, pemakaian kartu kredit menjadi pilihan yang salah sebab akan membuat utang Anda menumpuk. Lebih baik Anda mengajukan peminjaman ke bank jika menemui kondisi darurat seperti itu.
2. Memakai hingga Limit
Setiap kartu kredit memiliki limit transaksi yang dapat dilakukan pemiliknya. Namun, bukan berarti Anda dapat seenaknya bertransaksi hingga batas tersebut. Sebaiknya transaksi yang Anda lakukan tidak lebih dari 70 persen limit kartu kredit Anda.
Persentase tersebut dianggap pas dengan asumsi mungkin saja ada keperluan mendadak yang membuat Anda harus melakukan transaksi kembali dengan menggunakan kartu kredit.
Sebagai contoh, jika limit kartu kredit Anda adalah Rp15 juta, batasi transaksi Anda hanya di angka Rp10,5 juta. Dengan demikian, Anda masih memiliki keleluasaan untuk menggunakan kartu kredit dalam pembayaran senilai Rp4,5 juta. Tentu itu dapat digunakan dalam keadaan darurat.
Jika Anda biasa menggunakan kartu kredit hingga batas limit dari pihak bank, Anda sangat mungkin mengalami overlimit ketika membutuhkan pembayaran untuk keperluan mendesak. Hal tersebut membuat Anda akan masuk dalam masalah dan menjadi pengguna kartu kredit yang tidak cermat.
3. Menunggak “Outstanding Balance”
Dalam dunia kartu kredit, dikenal ada istilah outstanding balance. Biaya ini selalu muncul apabila pemilik kartu kredit tidak melunasi tagihannya tiap bulan alias tidak membayar penuh. Meskipun outstanding balance sudah jelas terpampang dalam tiap tagihan kartu kredit, sebagian orang masih saja memilih menunggak membayarnya.
Anda sebaiknya tidak membiarkan biaya outstanding balance menumpuk dalam tagihan kartu kredit yang Anda miliki. Sebab jika Anda tidak segera melunasinya, bulan-bulan berikutnya Anda akan mendapati utang yang semaking menggunung. Cepatnya utang kartu kredit Anda membengkak karena bunga outstanding balance tumbuh sangat cepat.
Cepatnya pertumbuhan bunga outstanding balance bahkan dapat menggilas limit kartu kredit Anda. Hal ini membuat Anda semakin tidak leluasa menggunakan kartu kredit untuk pembayaran. Di sisi lain, utang Anda semakin menumpuk dan jika tidak mampu membayarnya, kemungkinan Anda di-black list oleh Bank Indonesia semakin besar. Black list tersebut akan membuat Anda kesulitan untuk mengajukan pinjaman lain ke perbankan, seperti saat ingin mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur