Suara.com - Operator seluler PT XL Axiata Tbk (XL) pada triwulan III 2015 membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp2,2 triliun meningkat 10 persen dibanding periode sama tahun 2014.
"Peningkatan terutama sebagai dampak positif dari kebijakan menyangkut penataan basis pelanggan untuk lebih fokus pada pelanggan yang lebih menguntungkan selain juga guna meningkatkan profitabilitas portofolio produk," kata Presiden Direktur XL, Dian Siswarini, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Menurut Dian, agenda tranformasi yang telah diluncurkan sejak April 2015, menunjukkan hasil perkembangan yang positif. "Kami akan terus fokus untuk menjalankan seluruh agenda transformasi tersebut untuk memperkuat bisnis kami di masa mendatang," ujarnya.
Transformasi sesuai dengan harapan, dengan pertumbuhan pendapatan 4 persen, pertumbuhan Ebitda 10 persen, dengan margin 37,5 persen.
Trafic data XL pada kuartal III 2015 tumbuh 52 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan total pengguna data 20 juta atau 49 persen dari total basis pelanggan.
Pertumbuhan smartphone juga telah berhasil mendorong peningkatan penggunaan layanan data di Indonesia, di mana penetrasi smartphone XL telah meningkat menjadi sebesar 39 persen dari keseluruhan pelanggan per akhir September 2015.
Pengguna smartphone XL tumbuh 7 persen (year on year) dan mencapai 15,6 juta pengguna.
Saat ini XL memiliki 1.018 BTS 4G hingga September 2015 sebagai bagian upaya XL dalam meningkatkan cakupan wilayah layanan 4G LTE dalam menyongsong peluncuran komersialisasi layanan 4G LTE.
XL juga terus berinvestasi dalam usaha meningkatkan kualitas jaringan dan perluasan jangkauan melalui pembangunan hampir 18.000 BTS 3G hingga akhir September 2015. Dengan demikian, saat ini total BTS XL mencapai ke 56.300 BTS.
Hingga triwulan I 2015, XL membelanjakan Rp 3 triliun belanja modal (capex) untuk memperluas infrastruktur layanan data dan layanan seluler, dengan menggunakan dana internal.
Pada September 2015, total utang XL menurun menjadi Rp27 triliun dari Rp30,4 triliun periode sama 2014, sementara utang bersih/Ebitda sedikit berkurang dari 3,2x ke 2,8X.
Untuk periode September XL mencatat rugi bersih sebesar Rp506 miliar, terutama disebabkan oleh forex sebagai dampak dari penguatan USD.� Menyesuaikan dampak tersebut, XL akan mencatatkan laba bersih yang dinormalisasi sebesar Rp74 miliar. (ANTARA)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
OJK Beberkan Update Kasus Gagal Bayar P2P Akseleran
-
Relokasi Rampung, PLTG Tanjung Selor Berkapasitas 20 Mw Mulai Beroperasi
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako
-
Transformasi Makin Cepat, Potensi Ekonomi Digital Bisa Tembus 360 Miliar Dolar AS
-
Pemerintah Bangun Pabrik Pupuk NPK Nitrat Pertama, Bisa Bikin Petani Bisa Hemat?