Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menegaskan persoalan PT Freeport Indonesia sudah selesai sementara waktu, sejak pihaknya mengirimkan surat terkait penataan regulasi soal minerba di Indonesia.
"Dengan surat yang kami keluarkan, selesai," kata Sudirman kepada wartawan dalam penerbangan dari Amsterdam ke Abu Dhabi usai kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat (AS), Kamis (28/10/2015).
Ia mengatakan, selama ini Freeport hanya membutuhkan jaminan dan kepastian investasinya di Indonesia dari pemerintah. Sudirman juga menegaskan sempat bertemu petinggi Freeport di AS saat acara US Chamber of Commerce di Washington DC.
"Saya ketemu Ricard kemarin pokoknya sampai ditata ulang (peraturan) minerba, tidak akan ada pembicaraan," katanya.
Ia menambahkan penataan regulasi akan diselesaikan karena aspek-aspek pengaturan mineral di Indonesia harus dibereskan seluruhnya.
Sudirman mengaku sulit untuk menentukan kapan rampungnya (penataan, red). Inisiatif memulai telah begitu kuat baik dari pemerintah maupun DPR sehingga diharapkan dalam setahun ke depan mulai tampak ada hasilnya.
"Dengan surat itu ketegangan Freeport dengan pemerintah tidak akan ada lagi, tinggal memberi tahu kepada masyarakat Indonesia tentang apa yang terjadi," katanya.
Ia juga mengimbau pihak-pihak yang tidak memahami persoalan Freeport untuk berhenti memperkeruh keadaan melainkan mencoba memahami keadaan yang sebenarnya.
Dalam satu hingga dua pekan ke depan, Menteri Sudirman akan ke Timika untuk meresmikan tambang bawah tanah hasil kerja sama PT Freeport bersama 10 BUMN.
"Freeport melibatkan 10 BUMN misalnya dengan Krakatau Steel untuk suplai besi, lalu ada BUMN suplai batu bara, timah, BBM dan lain-lain, termasuk Pindad untuk suplai alat berat," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Bahlil Sebut Pasokan Bahan Baku Emas Terganggu Atas Insiden Freeport
-
Ekonom: Freeport Buka Peluang Baru bagi Papua
-
ESDM Ingatkan Freeport Indonesia, Longsor Tambang Jangan Sampai Terulang
-
Kementerian ESDM Tunggu Hasil Audit Sebelum Tindak Lanjuti Insiden GBC
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Mirip Stockbit, Biaya Murah dan Terdaftar OJK
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
Menkeu Purbaya: Saya Tak Suka Banyak Utang!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dari Bekasi, Gunung Kidul dan Sukadana
-
Menkeu Purbaya Buka Opsi Turunkan PPN, Ditentukan Akhir Tahun
-
Imajinasi Iklim dari Pinggiran: Cerita yang Tak Terdengar di Forum-forum Megah Pemerintah
-
Pemerintah Tarik Utang Hingga Rp 501,5 Triliun, Wamenkeu Ungkap Realisasinya