Suara.com - Realisasi investasi Sumatera Utara hingga triwulan III atau September 2015 mencapai Rp14,847 triliun dari target 2015 yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal Pusat sebesar Rp14,9 triliun.
"Dari realisasi investasi itu, PMA (penanaman modal asing) mendominasi atau senilai Rp11,749 triliun disusul PMDN (penanaman modal dalam negeri) sejumlah Rp3,098 triliun," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut Purnama Dewi di Medan, Senin (2/11/2015).
Dengan pencapaian sebesar Rp14,847 triliun hingga triwulan III, maka BPMP optimistis bisa meraih dan bahkan melebihi target investasi 2015 yang ditetapkan Pusat yakni Rp14,9 triliun.
BPMP, kata dia, semakin optimistis mencapai dan melampaui target karena selain sudah ada investasi baru yang belum masuk dalam laporan triwulan III, juga cukup banyak penanaman modal di triwulan IV.
Dia mengakui, pada triwulan III, total investasi di Sumut lebih kecil dari angka di triwulan I dan II yang masing-masing sudah mencapai Rp4,756 triliun dan Rp6,155 triliun.
"Soal besaran investasi di triwulan apa , tidak ada masalah. Yang penting totalnya," katanya.
Purnama menyebutkan, di PMA, investasi terbesar pada sektor industri kimia atau Rp4,865 triliun, listrik, gas dan air Rp2,426 triliun dan transportasi, gudang dan komunikasi Rp1,825 triliun serta industri makanan Rp1,211 triliun.
Adapun PMDN juga terbesar di sektor tersebut seperti industri kimia Rp1,568 triliun dan listrik, gas dan air Rp562,619 miliar.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba menyebutkan, Pemprov Sumut memang harus memanfaatkan peluang tingginya minat investasi ke Indonesia.
Apalagi, katanya, Presiden Joko Widodo terus menggulirkan paket deregulasi tentang kemudahan berinvestasi.
Untuk implementasi deregulasi itu di daerah, kata dia, gubernur, bupati/wali kota di Sumut harus segera juga melakukan kebijakan yang mendukung. (Antara)
Berita Terkait
-
Investasi Paling Mahal Itu Kesehatan! Dokter Tirta Ingatkan Pola Makan Seimbang
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
Koridor Timur Jakarta Kian Berkembang, Kini Jadi Magnet Investasi Brand Ternama
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit