Suara.com - Meskipun keyakinan konsumen di sejumlah negara Asia Tenggara menurun pada kuartal ketiga 2015, Filipina, Indonesia, Thailand dan Vietnam tetap berada dalam urutan 10 teratas negara yang paling optimistis, demikian menurut Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (4/11/2015).
The Nielsen Consumer Confidence Index mengukur persepsi mengenai prospek lapangan pekerjaan, kondisi keuangan pribadi dan niat untuk berbelanja, dari 30.000 responden yang memiliki akses internet di 61¹ negara. Tingkat Kepercayaan Konsumen di atas dan di bawah derajat 100 menunjukkan derajat dari optimism dan pesimisme
Survey Nielsen menunjukkan Filipina berada di posisi ketiga di dunia pada tingkat kepercayaan konsumen, walaupun negara tersebut mencatat penurunan Index Kepercayaan Konsumen dari kuartal sebelumnya sebanyak lima poin menjadi 117. Indonesia menyusul Filipina berada di urutan keempat negara paling optimistis keempat dengan skor 116, meskipun angka ini menurun empat poin persentase dari kuartal sebelumnya. Sementara itu Thailand yang berada pada peringkat ke-5 secara global tetap berada pada skor indeks 111 seperti kuartal sebelumnya. Vietnam di berada di urutan ke-10 negara paling optimistis secara global dengan skor indeks 105.
Skor Indeks Keyakinan Konsumen Singapura meningkat 2 poin menjadi 101. Sementara itu Malaysia yang tercatat sebagai negara dengan Indeks Kepercayaan Konsumen terendah (78) di wilayah Asia Tenggara juga mencatat penurunan yang sangat tajam sebesar 11 poin dari kuartal sebelumnya, yang sebagian besar didorong oleh keprihatinan konsumen akan devaluasi mata uang dan meningkatnya harga pangan. Secara global, Indeks Keyakinan Konsumen sedikit meningkat menjadi 99 di kuartal ketiga 2015, naik tiga poin dibandingkan dengan kuartal kedua 2015.
“Tingkat optimisme konsumen Indonesia masih menunjukkan penurunan di kuartal ini, yang disebabkan terjadinya penurunan pada tiga indikator yaitu optimisme mengenai prospek lapangan kerja dalam 12 bulan ke depan yang turun dari 68% di kuartal kedua menjadi 64%, optimisme mengenai kondisi keuangan pribadi dalam 12 bulan ke depan yang menurun tajam dari 80% menjadi 64% dan optimisme mengenai keinginan atau niat untuk berbelanja dalam 12 bulan ke depan yang juga menurun dari 53% menjadi 49%.” papar Agus Nurudin, Managing Director, Nielsen Indonesia. “Kondisi ekonomi dalam enam bulan terakhir ini memang dapat dikatakan mengalami ketidakpastian. Naiknya kurs dolar dan terjadinya banyak pemutusan hubungan kerja tentu saja berdampak pada tingkat keyakinan konsumen.”
Meskipun survei ini mengungkapkan bahwa konsumen Asia Tenggara masih termasuk dalam yang paling optimistis di dunia, mereka sedikit terimbas oleh sentimen mengenai resesi yang pada tiga dari enam negara yang terukur di wilayah ini. Persentase konsumen di Asia Tenggara yang berpendapat bahwa negara mereka sedang mengalami resesi ekonomi meningkat, tertinggi di Malaysia yang meningkat sebesar 16 poin persentase (pp) disusul oleh Indonesia (+10pp). Sentimen mengenai resesi juga meningkat di Thailand hingga 8 poin persentase. Sebaliknya, sentimen mengenai resesi menurun di Singapura (-5pp), Vietnam (-3pp) dan Filipina (-1pp).
Keadaan ekonomi, lapangan pekerjaan, kesehatan, keseimbangan antara hidup dan pekerjaan, stabilitas politik, kesejahteraan dan kebahagiaan orang tua dan meningkatnya tagihan untuk keperluan hidup menjadi kekhawatiran yang utama dari konsumen di Asia Tenggara pada kuartal ini. Kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi meningkat di Indonesia, dimana pada kuartal kedua ada 37% konsumen yang mengatakan bahwa kondisi ekonomi merupakan kekhawatiran utama mereka dan di kuartal ketiga ini persentasenya meningkat menjadi 46%. Setelah ekonomi, konsumen Indonesia mengkhawatirkan keseimbangan antara hidup dan pekerjaan (17%) dan kebahagiaan dan kesejahteraan orang tua
Berita Terkait
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Survei Bank Indonesia: Indeks Keyakinan Konsumen Alami Penurunan, Ini Faktornya
-
Agar Produk Lokal Bisa Go Global, Business Coaching Halal Indo 2025 Bagikan Tips Ini
-
Tren Baru Properti, Antara Kebutuhan Konsumen dan Potensi Investasi
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
9 Kontroversi Bahlil Lahadalia Sejak Menjabat Menteri