Suara.com - Bank Indonesia menyatakan masih akan terus memantau dan melihat kemungkinan penurunan tingkat suku bunga acuan (BI rate) yang masih bertahan di level 7,5 persen dalam sembilan bulan terakhir.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan untuk menetapkan kebijakan suku bunga, bank sentral perlu mengamati dan menganalisis data terakhir dan info relevan terkait perekonomian domestik dan eksternal.
"Di RDG (rapat dewan gubernur) kemarin kita ada penyelarasan posisi moneter dan penyesuaian GWM (giro wajib minimum). Ini respon terhadap kondisi perbaikan ekonomi domestik," ujarnya, Jumat (22/11/2015).
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Selasa (17/11/2015) lalu kembali memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,5 persen, dengan suku bunga Deposit Facility 5,5 persen dan Lending Facility pada level 8 persen.
Bank sentral juga memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum Primer dalam Rupiah, dari sebelumnya 8 persen menjadi 7,5 persen, berlaku efektif sejak 1 Desember 2015.
BI menilai bahwa stabilitas makroekonomi semakin baik sehingga terdapat ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter. Penurunan GWM Primer diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pembiayaan perbankan untuk mendukung kegiatan ekonomi yang mulai meningkat semenjak triwulan III 2015.
Agus mengingatkan saat ini ketidakpastian di pasar keuangan global masih tinggi, terutama karena kemungkinan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (Fed Fund Rate) dan keberagaman kebijakan moneter yang ditempuh oleh Bank Sentral Eropa, Jepang, dan Cina, maka Bank Indonesia akan tetap berhati-hati dalam menempuh langkah pelonggaran kebijakan moneter.
"Untuk hadapi kondisi dunia yang masih dipenuhi ketidakpastian, kita harus waspada. Ini perlu diwaspadai dan BI saat RDG kemarin memutuskan BI rate masih tetap sama, nanti Desember akan dilihat lagi," kata Agus. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Baru Terjual 54 Persen, Kuota Diskon Tarif Kereta Api Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK