Suara.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jaya mengharapkan otoritas pasar modal dapat menyederhanakan peraturan penawaran umum perdana saham (IPO) bagi usaha kecil menengah (UKM) sehingga mendukung pendanaan ekspansi.
"Saat ini, pendanaan UKM cenderung terbatas, masih melalui pinjaman perbankan, atau dari dana internal. Kalau masuk Bursa, kan bisa mendapatkan alternatif pendanaan sehingga bisa lebih gencar melakukan ekspansi," ujar Ketua Hipmi Jaya, Iskandarsyah Ramadhan Datau di Jakarta, Rabu (2/12/20015).
Ia optimistis perekonomian Indonesia pada tahun 2016 mendatang akan tumbuh di atas lima persen atau lebih baik dibandingkan tahun 2015 ini. Dengan demikian, peluang usaha di dalam negeri terutama sektor industri kreatif akan meningkat sehingga turut menopang laju ekonomi Indonesia.
"Perkiraan saya ekonomi 2016 tumbuh di atas lima persen. Pengusaha muda di Hipmi Jaya fokus di sektor industri kreatif, ini merupakan kesempatan karena pasarnya memang cukup besar dan belum banyak pemainnya. Jadi, ini kesempatan bagi pengusaha muda untuk masuk pasar modal dalam rangka meraih pendanaan ekspansi," katanya.
Saat ini, memang sudah ada regulasi mengenai penawaran umum oleh perusahaan skala UKM tercantum dalam Peraturan Bapepam-LK (sekarang OJK) No.IX.C.7 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum oleh Perusahaan Menegah atau Kecil.
Disebutkan, perusahaan menengah atau kecil memiliki jumlah kekayaan (total assets) tidak lebih dari Rp100 miliar. Penawaran umum oleh perusahaan menengah atau kecil adalah penawaran umum sehubungan dengan efek yang ditawarkan tidak lebih dari Rp40 miliar.
"Harapan kami untuk perusahaan skala UKM dengan aset di bawah Rp20 miliar bisa IPO. Karena untuk mendapatkan aset yang besar tidak mudah. Kalau disamakan Rp100 miliar agak susah," kata Iskandarsyah Ramadhan Datau.
Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Nicky Hogan mengatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menyelenggarakan pertemuan dengan anggota Hipmi Jaya adalam rangka sosialisasi pasar modal.
"Kami akan menentukan waktu untuk intens ke Hipmi Jaya, karena mereka sangat antusias untuk melakukan 'go public' perusahaannya, dan beberapa diantaranya juga sudah cukup untuk menjadi perusahaan terbuka," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga sudah memiliki Divisi khusus untuk menangani perusahaan yang skalanya masuk dalam kategori menengah sehingga dimungkinkan untuk bisa menjadi perusahaan yang tercatat di Bursa.Efek Indonesia.
"Divisinya baru mulai terbentuk bulan ini. Kami juga sudah bicara dengan perusahaan sekuritas untuk membantu. Sejauh ini tidak ada kendala dalam penjaminan emisi, namun dilihat juga minat investor terhadap perusahaan UKM," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
PP Baru Izinkan Ormas dan Koperasi Kelola Tambang, PERHAPI Peringatkan Risiko Keselamatan
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Bukan Hanya Produk, Tapi Proses! Mengapa Banyak UMKM Tidak Bertahan Lama?
-
IPO Merdeka Gold Resources Cetak Rekor di BEI
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera