Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta PT Pos Indonesia untuk mereposisi menjadikan dirinya pemain nomor satu bisnis logistik di ekonomi digital (e-commerce).
Menurut Rudiantara di Gedung Pos, Jakarta, Senin (7/12/2015), usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman PT Pos Indonesia-mataharimall.com, e-commerce menyediakan peluang yang begitu besar bagi para pemain logistik.
Untuk itu, PT Pos sebagai BUMN yang melayani logistik dan menjadi perusahaan tertua pengantar surat dan barang, harus mampu memanfaatkan peluang dari tumbuhnya bisnis e-comerce yang begitu cepat.
"Kalau 2019 PT Pos masih berpikiran konvensional, PT Pos akan lewat," katanya.
Saat ini, PT Pos Indonesia menurut menteri masih menjadi nomor dua dalam bisnis pengantaran barang di e-comerce yang tumbuh pesat.
Ia mengatakan nilai transaksi e-commerce pada 2015 diperkirakan mencapai 12 miliar dolar AS. Pada 2020, menurut Menkominfo transaksi dalam bisnis ini dapat mencapai 130 miliar dolar AS bila berjalan sesuai dengan cetak biru yang kini tengah digodok.
Dengan ukuran ekonomi yang begitu besar, menurut Menkominfo, PT Pos dapat memanfaatkan ceruk tersebut. Apalagi bisnis e-commerce tersebut tidak bisa dipisahkan dengan logistik.
Direktur Surat dan Parcel PT Pos Indonesia AGus F Handoyo mengatakan, pihaknya terus mengembangkan bisnis logistik untuk mendukung e-commerce tersebut.
Saat ini, pihaknya telah bekerjasama dengan sejumlah pemain e-commerce besar yaitu zalora dan mataharimall.com.
"Ke depan target kita 15 pemain besar e-commerce," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
5 Privilege Jadi Member ShopeeVIP yang Bikin Belanja Online Naik Level
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Pos Indonesia Hadirkan Layanan Plus dalam Pembayaran Pensiun Taspen dan ASABRI
-
Mensos Atasi Carut Marut Bansos Lewat Payment ID, Tapi Sadar Diri Nasib Lansia Gaptek di Pelosok
-
Sedih! Penjualan Online Turun 30 Persen Sejak Awal 2025: 1 dari 5 Brand Tumbang
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya