Suara.com - Asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan sejauh ini Jawa Tengah masih menjadi primadona untuk investasi khususnya di bidang manufaktur padat karya.
"Kalau kita melihat Jateng sangat potensial, untuk pertumbuhan industri manufaktur khususnya padat karya," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Apindo Haryadi B Sukamdani di Semarang, Selasa (15/12/2015).
Meski demikian, diakuinya pada saat ini tidak mudah memperoleh tenaga kerja terampil di bidangnya. Salah satu sektor industri yang kesulitan memperoleh tenaga kerja terampil adalah perusahaan garmen.
"Kita memperoleh banyak kendala, seperti perusahaan padat karya khususnya garmen, rata-rata kesulitan memperoleh tenaga kerjanya," katanya.
Menurut dia, kondisi tersebut dapat menjadi peluang untuk masyarakat di Jateng agar dapat menyiapkan tenaga kerja muda untuk beberapa bidang industri.
"Saya baru saja memperoleh informasi bahwa rata-rata 70 persen dari tenaga kerja produktif merupakan lulusan SMK, saya pikir ini bagus," katanya.
Meski secafa jumlah masih kurang, diakuinya dari sisi produktivitas tenaga kerja sudah cukup tinggi. Oleh karena itu, pihaknya berharap lembaga pelatihan yang ada mampu mempersiapkan tenaga kerja siap pakai.
"Pada dasarnya Jateng ini menjadi tujuan favorit perusahaan padat karya, tetapi untuk sektor industri padat modal juga menarik," katanya.
Terkait dengan kesiapan untuk tenaga kerja tersebut, dari Apindo sendiri sudah menandatangani kesepakatan dalam rangka pemagangan baik secara nasional maupun internasional.
"Untuk internasional kami mendatangani kesepakatan dengan ILO untuk pemagangan. Harapannya agar tenaga Indonesia tidak hanya siap untuk industri lokal tetapi juga global," katanya.
Sementara itu, terkait dengan kesiapan lain salah satunya infrastruktur diakuinya kondisi Jawa Tengah sejauh ini cukup baik dibandingkan beberapa provinsi lain.
"Di sini juga punya pelabuhan sendiri. Dari sisi kesiapan listriknya juga sudah disiapkan jaringannya. Untuk kawasan industri di Cilacap sejauh ini juga belum dioptimalkan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
5 Aplikasi Kripto Terbaik 2025: Adu Fitur untuk Pemula hingga Pro Trader
-
Bukan Cuma Bisnis, SIG 'Gedor' Kualitas SDM Lewat Investasi Jangka Panjang
-
Tanggul Setinggi 15 Meter di Semarang Longsor
-
Implementasi RUPTL 2025-2034 Butuh Investasi Rp 3.000 Triliun
-
Cuan Maksimal! 5 Jurus Jitu Investasi Emas Biar Tabungan Tidak Cuma Numpang Lewat
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group