Suara.com - Kurs dolar AS memperpanjang kenaikannya di perdagangan Asia pada Kamis, setelah keputusan bersejarah Federal Reserve AS mengangkat suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Langkah ini mengakhiri ketidakpastian pasar berbulan-bulan dan mencerminkan meningkatnya kepercayaan bank sentral atas ekonomi terbesar di dunia itu.
Bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan federal funds seperempat poin menjadi 0,25-0,50 persen dan secara moderat meningkatkan pandangannya tentang perekonomian.
Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan keputusan itu "mengakui cukup kemajuan yang telah dibuat ke arah pemulihan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi kesulitan ekonomi jutaan orang Amerika".
Suku bunga dipangkas mendekati nol pada 2008 oleh The Fed sebagai bagian dari upaya untuk menangkis kerusakan akibat krisis keuangan global, karena mencabik ekonomi AS, mengurangi lapangan pekerjaan dan mengirim pasar saham dunia menjadi terjun bebas.
Bank sentral AS sekarang memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS meningkat jadi 2,4 persen pada tahun depan, meskipun terjadi pelambatan di sebagian besar perekonomian dunia lainnya, terutama Cina dan juga menekankan kenaikan suku bunga mendatang akan dilakukan secara "bertahap", memproyeksikan kenaikan 100 basis poin selama 2016.
Dolar telah meningkat selama berbulan-bulan didorong harapan langkah terbaru, karena suku bunga yang lebih tinggi menawarkan para investor prospek imbal hasil yang lebih baik pada aset-aset berdenominasi dolar.
Di Tokyo, greenback menguat menjadi 122,50 yen dari 122,26 yen pada Rabu di New York setelah pengumuman Fed, dan 121,86 yen pada awal perdagangan di Asia.
Euro melemah menjadi 1,0855 dolar dari 1,0911 dolar di New York dan 1,0936 dolar di Tokyo sebelum pengumuman.
Pound Inggris, Franc Swiss dan dolar Australia lebih rendah terhadap unit AS.
Mata uang negara-negara berkembang termasuk dolar Singapura, won Korea Selatan, ringgit Malaysia dan baht Thailand juga melemah dan para analis mengatakan greenback mungkin masih memiliki ruang untuk naik karena laju kenaikan suku bunga The Fed berikutnya pada tahun depan belum sepenuhnya dihargakan.
Harapan untuk langkah-langkah pelonggaran moneter lebih lanjut oleh bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), dan Bank Sentral Eropa (ECB), juga cenderung menekan euro dan yen, kata mereka.
"Dolar akan terus memperoleh dukungan, terutama terhadap mata uang komoditas, mata uang negara berkembang Asia dan euro," Mansoor Mohi-uddin, seorang analis pasar senior di Royal Bank of Scotland Group di Singapura. (Antara)
Berita Terkait
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Capai 3% Buntut Penurunan Suku Bunga The Fed
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
Sentimen The Fed Buat Rupiah Gagah Hari ini di Level Rp 16.663
-
Donald Trump Mau 'Cawe-cawe' The Fed: Jangan Mematikan Pertumbuhan!
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok