Suara.com - Harga minyak dunia berakhir turun lagi ke terendah baru multi-tahun, Jumat (18/12/2015) pagi. Harga tertekan oleh kekhawatiran tentang tingginya persediaan minyak AS dan penguatan dolar AS setelah Federal Reserve menaikkan suku bunganya.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, merosot 57 sen menjadi 34,95 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, turun 33 sen menjadi ditutup pada 37,06 dolar AS per barel di perdagangan London.
Penurunan terjadi setelah laporan persediaan Departemen Energi AS pada Rabu menunjukkan kenaikan besar dalam stok minyak mentah komersial negara tersebut, serta peningkatan dalam persedian bahan bakar bensin dan distilat.
Pasokan minyak mentah AS pekan lalu naik 4,8 juta barel menjadi 490,7 juta barel, 110,7 juta barel lebih dari satu tahun sebelumnya. Produksi minyak mentah AS juga bertambah 12.000 barel menjadi 9,176 juta barel per hari pekan lalu.
Juga pada Rabu, Federal Reserve mengumumkan kenaikan pertama suku bunga acuan AS dalam sembilan tahun terakhir, mengangkat dolar terhadap mata uang lainnya.
Greenback yang lebih kuat memperlemah permintaan untuk minyak yang dihargakan mata uang dolar di pasar internasional, karena menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lemah.
Gene McGillian, broker dan analis di Tradition Energy, mengatakan harga minyak mungkin akan menguji tingkat terendah 2008, yang akan membawa WTI ke sekitar 32 dolar AS per barel.
"Sampai kita melihat tanda-tanda bahwa produksi secara mendasar mulai turun di suatu tempat di dunia bahwa kegiatan ekonomi bergerak naik dan meningkatkan permintaan bahan bakar, pasar akan tetap pada tingkat yang rendah dan menghancurkan daerah-daerah terendah di selama resesi besar," kata McGillian. (Antara/Xinhua)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen