Suara.com - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung segera membangun tiga kawasan industri untuk memacu pertumbuhan perekonomian di daerah itu.
"Kawasan industri itu juga guna mendukung pembangunan jalan tol Sumatera ruas Bakauheni, Lampung Selatan hingga Pematang Panggang, Mesuji," kata Gubernur Lampung M Ridho Ficardo di Bandarlampung, Selasa (22/12/2015).
Ketiga kawasan industri itu, yakni Kawasan Industri Maritim (KIM) di Tanggamus, Kawasan Industri Register I di Lampung Selatan, kawasan industri yang terkoneksi dengan pembangkit listrik Batubara Mulut Tambang dan pelabuhan di Mesuji.
Pemprov Lampung, lanjutnya, juga akan melakukan pengembangan Kawasan Industri Lampung (KAIL) di kawasan Sribowono, Lampung Selatan dan sekitarnya.
Gubernur Lampung itu mengharapkan pembangunan kawasan industri itu dapat mendongkrak perekonomian serta memajukan daerah disekitar.
Selain itu, menurutnya, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Lampung, Pemprov Lampung juga berencana untuk melakukan pengembangan kawasan pariwisata sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak sektor pariwisata.
"Perbaikan infrastruktur tetap menjadi prioritas, selain sektor lainnya," kata dia.
Pemprov Lampung juga melakukan nota kesepakatan dengan pemerintah kabupaten/kota se-Lampung tentang sinergitas pembangunan Provinsi Lampung yang menjadi payung kerjasama serta menjadi kunci keberhasilan pembangunan di daerah ini.
Penandatanganan MoU tersebut dalam hal kerja sama dan saling mendukung dalam mencapai sinergi penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, peningkatan pelayanan publik, membangun data base provinsi, serta pelaksanaan promosi daerah.
"Dengan adanya kesepakatan tersebut, diharapkan program pembangunan di setiap kabupaten dan kota di Provinsi Lampung juga dapat bersinergi dengan pembangunan jalan tol Trans Sumatera sehingga provinsi ini mendapatkan dampak positif yang lebih besar," ujarnya.
Gubernur berharap dukungan dan kerja sama semua pihak dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi di Provinsi Lampung. "Program pembangunan yang sudah begitu matang tersebut tidak akan bisa berjalan dengan baik apabila tidak mendapatkan dukungan dari pengambil kebijakan maupun para pelaku ekonomi," jelasnya.
Pertumbuhan Ekonomi Lampung pada triwulan III 2015 tercatat 5,18 persen. Pertumbuhan tersebut merupakan kedua tertinggi di Sumatera setelah Provinsi Kepulauan Riau.
"Pertumbuhan ini tercatat lebih baik dibandingkan beberapa provinsi lainnya di Sumatera yang mengalami pertumbuhan rendah dan pertumbuhan ini didorong oleh kegiatan konsumsi rumah tangga seiring dengan masih terjaganya daya beli masyarakat di tengah tingkat inflasi yang masih terkendali," ujar Ridho.
Gubernur menjelaskan bahwa dari sisi sektoral, kinerja ekonomi Lampung pada tahun 2015 disumbang oleh pertumbuhan pada sektor pertanian, perikanan dan kehutanan, sektor industri pengolahan dan sektor transportasi dan pergudangan.
Ketiga sektor tersebut memiliki pangsa sekitar 57 persen dari total produk domestik regional bruto Lampung sehingga menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Lampung. (Antara)
Berita Terkait
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
Pasar Otomotif Indonesia Terancam Kehilangan Takhta ASEAN Usai Disalip Malaysia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia
-
Perubahan Skema Pupuk Subsidi Dinilai Dorong Transparansi
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Pembeli Kripto Makin Aman, DPR Revisi UU P2SK Fokus ke Perlindungan Nasabah
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan