Suara.com - Saham atau interest Pertamina atas Offshore North West Java (ONWJ) naik dari 14,5 persen menjadi 72,5 persen, kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (migas) Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja.
"Pertamina naik share-nya dari 58 persen menjadi 72,5 persen," kata I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja dalam jumpa pers dengan media di Jakarta, Selasa malam.
Sedangkan untuk share lainnya, EMP ONWJ ltd mendapat 24 persen dan Kufpec Indonesia menjadi 2,5 persen. Sebelumnya EMP ONWJ ltd mendapat 36 persen dan Kufpec Indonesia 5 persen.
Cadangan minyak bumi ONWJ pada status 1 Januari 2015 masih 61,23 MMSTB dan gas bumi 245,00 BSCF. Kemudian produksi rata-rata WK ONWJ hingga 20 Desember 2015 untuk minyak adalah 40,075 BOPD dan gas bumi sebanyak 179,00 MMSCFD.
Terkait T&C (ketentuan dan kesepakatan) yang akan diberlakukan pada perpanjangan WK ONWJ pasca 2017, Ditjen Migas telah menyampaikan draft SK MESDM mengenai penetapan T&C pada tanggal 2 Juni 2015. Selanjutnya, usulan tersebut dibahas lebih lanjut oleh UPK dengan melibatkan Ditjen Migas, SKK Migas dan KEN dengan hasil antara lain disepakati bahwa ring fencing akan menggunakan mekanisme blok basis terbata, serta relinquishment sesuai usulan KEN dan DMO price menggunakan harga pasar.
Sementara itu, pada periode ini, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menutup akhir tahun 2015 dengan pencapaian produksi sebesar 40,069 Barel per hari (BOPD).
"Kami bersyukur dengan pencapaian ini ditengah menurunnya harga minyak dunia," kata General Manager PHE ONWJ, Irwansyah. Selain itu, PHE ONWJ juga mendapat penghargaan dari SKK Migas, yakni kinerja produksi terbaik kategori A (lebih dari 50.000 BOEPD).
Kemudian, sesuai kesepakatan dengan SKK Migas, pada tahun 2016 PHE ONWJ akan menargetkan produksi sebesar 37,3 MBOPDsan target produksi gas sebesar 163 MMSCFD.
Untuk mencapai target tersebut SKK Migas menyetujui anggaran WP&B PHE ONWJ yang terdiri dari Capex dan Opex tahun 2016 sebesar 565 juta dolar AS.
PHE ONWJ adalah operator dari kontraktor kontrak kerja sama Blok ONWJ di bawah SKK Migas yang dimiliki Pertamina sejak Juli 2009. Wilayah operasinya mencakup area sekitar 8,300 kilometer persegi di Laut Jawa yang terletak di sebelah utara Cirebon sampai Kepulauan Seribu. (Antara)
Berita Terkait
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?
-
Pertamina Kembangkan BBN dari Bahan Baku Gula Aren
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
Bos Pertamina Sebut Negosiasi Shell dan Vivo Soal Pembelian BBM Murni Masih Jalan
-
Bos Pertamina Telah Cek 560 SPBU Jatim, Hasilnya Diklaim Nggak Ada Masalah
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Pengusaha Keluhkan Tarif Kapal Feri Tak Naik Sejak 2019, Biaya Operasional Terus Melonjak
-
Sengketa Tanah JK vs Lippo Group! Menteri ATR/BPN Ungkap Fakta Pemilik yang Sah
-
Bos Lippo Tampik Serobot Lahan JK, Tapi Akui Pemegang Saham GMTD
-
OJK Cabut Izin Usaha Pinjaman PT Crowde Membangun Bangsa
-
Pertamina Kembangkan BBN dari Bahan Baku Gula Aren
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
Laporan Kinerja SIDO: Laba Bersih Naik, Harga Tolak Angin Ikutan Naik
-
CBDK Guyur Rp3 Miliar untuk Latih Talenta Lokal di Sektor Bisnis dan Teknologi
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Pendapatan Negara Seret, Bahlil Pertimbangkan Segera Buka Lagi Freeport