Suara.com - Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi mengatakan kebijakan pemerintah menurunkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) premium dan solar tidak signifikan. Sebab besaran penurunan yang dilakukan Pemerintah terlalu kecil dan tidak sejalan dengan laju penurunan harga minyak dunia.
"Kebijakan itu sebetulnya patut diapresiasi karena memang sudah seharusnya harga BBM turun karena harga minyak dunia (crude oil) merosot. Sayangnya penurunan yang dilakukan pemerintah tidak signifikan," kata Kurtubi saat dihubungi Suara.com, Kamis (24/12/2015).
Kurtubi mengatakan dengan cukup besarnya kemerosotan harga minyak dunia dalam beberapa bulan terakhir, seharusnya harga premium bisa diturunkan Rp1000 per liter dari harga sebelumnya. Dengan begitu, daya beli masyarakat akan cukup terdongkrak. Ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga pada tahun 2016 bisa mencapai 6 persen, 6,5 persen di 2017 dan 7 persen di 2018. "Sayangnya penurunan harga BBM terlalu kecil, sehingga dampaknya tidak akan signifikan," jelas Politisi Partai Nasdem tersebut.
Kurtubi sangat menyayangkan langkah pemerintah yang setengah-setengah dalam penurunan harga BBM. Padahal jika pertumbuhan ekonomi terdongkrak, penerimaan pajak tinggi yang dicanangkan pemerintah akan bisa tercapai. "Makanya seharusnya momentum merosotnya harga minyak dunia ini dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemerintah.
Sebagaimana diketahui, pada Rabu (23/12/2015) pemerintah telah memutuskan menurunkan harga BBM. Harga premium turun menjadi Rp 7.150 per liter dan solar menjadi Rp 5.950 per liter. Sebelumnya, harga premium Rp 7.400 per liter, sedangkan harga solar Rp 6.700 per liter.
Kebijakan penurunan harga BBM ini baru akan berlaku mulai Selasa (5/1/2016).
Berita Terkait
-
Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Naik Oktober 2025
-
Cek Harga BBM Terbaru Oktober 2025 Mulai Pertamina Hingga Shell, Sepakat Naik tanpa Kompromi
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status