Suara.com - Presiden Joko Widodo, Rabu (30/12/2015), menyatakan pemerintah akan mengucurkan dana Rp700 miliar untuk pembangunan pelabuhan samudera (PPS) di Merauke.
"Dari jumlah tersebut untuk tahap awal akan dikucurkan dana sebesar Rp200 miliar," kata Presiden Jokowi disela-sela kunjungan di pelabuhan perikanan samudera yang terletak di kawasan Kali Maroo, Merauke, Rabu (30/12/2015).
Jokowi mengatakan, pembangunan PPS itu sangat dibutuhkan karena tanpa adanya fasilitas penunjang maka potensi alam di bidang perikanan tidak dapat dikelola maksimal.
Pembangunan PPS Merauke, menurut Direktur Perencanaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Subandono Diposaptono, Merauke adalah kawasan perbatasan yang akan dikembangkan menjadi model pusat kegiatan kelautan dan perikanan terintegrasi."Papua kaya dengan potensi perikanannya dan saat ini hasilnya diekspor melalui Surabaya sehingga dengan selesainya pelabuhan perikanan maka secara bertahap dapat digunakan oleh para investor," kata Presiden Jokowi yang didampingi Gubernur Papua Lukas Enembe dan Bupati Merauke Romanus Mbaraka.
Fasilitas yang dimiliki PPS Merauke memang perlu dilengkapi namun diharapkan investor mau menangani fasilitasnya, harap Presiden Jokowi.
Pada kesempatan itu Presiden mengatakan pemerintah akan memberikan 3.400 kapal penangkap ikan kepada nelayan namun berapa banyak yang akan diserahkan ke nelayan Merauke tidak diketahui dengan pasti.
"Pemerintah akan menyiapkan infrastruktur pelabuhan maupun kapal sehingga produksi dapat ditingkatkan," jelas Presiden Jokowi.
Pelabuhan perikanan samudera Merauke dibangun sejak tahun 2004 dan sudah menghabiskan dana sekitar Rp198 miliar.
Program Pengembangan Kawasan Kelautan dan Perikanan Terintegrasi (PK2PT) selain di Merauke juga akan diaplikasikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh, Kabupaten Natuna di Kepulauan Riau, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Maluku dan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud Sulawesi Utara.
(Antara)
Berita Terkait
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Polda Jatim Ungkap Penyelundupan Bawang Bombay Berkedok Cangkang Sawit
-
Arus Mudik Nataru, Truk Logistik Dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas