Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan Indeks Harga Konsumen tahun 2014 sebesar 8,3 persen dan 2015 turun menjadi 5 persen.
"Inflasi 2014 yakni 8,3 persen. Waktu kita pasang di bawah 5 persen, banyak orang tidak percaya. Alhamdulillah, pada 2015 hanya 3,3 persen. Bank Indonesia telah bekerja keras, pemerintah, kerja keras semuanya," ujar Jokowi di gedung BEI, Jakarta, Senin (4/1/2015).
Jokowi mengaku selalu memantau perkembangan kestabilan harga pangan selama 2015. Ia juga mengecek jika terjadi kenaikan harga-harga pangan.
"Supply and demand betul-betul kita lihat setiap hari. Bapak, ibu boleh bertanya kepada Menteri Perdagangan, Kabulog, Menteri Pertanian, bagaimana tengah malam, Subuh saya telepon kalau ada berita harga beras baru akan naik. Saya suruh cari siapa yang timbun, harga beras cabai, telur baru akan merangkak naik, pasti saya telepon," kata Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga berkomunikasi dengan para pelaku pasar tradisional. Mereka selalu memberikan informasi mengenai kenaikan harga pangan.
"Karena saya punya orang-orang di pasar Indonesia, di pasar-pasar tradisional yang mengatakan harga cabai sudah naik. harga beras sudah naik Rp50 sampai Rp100, jadi kita langsung cek," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta memastikan pemerintah terus menerus bekerja untuk menurunkan inflasi.
"Ini akan terus kita lakukan agar inflasi betul-betul di bawah lima persen," imbuh Jokowi.
Dia berharap pemerintah bisa optimistis menjadi lebih baik di tahun 2016 dan bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Kata Jokowi, tidak mungkin pemerintah memberi subsidi berlebihan.
"Saat ini kita masuk MEA tidak mungkin lagi kita melakukan proteksi, perlindungan, atau memberikan subsidi berlebihan. Tidak mungkin. Sebab era kompetisi, era persaingan sudah ada di depan kita. Apa yang kita lakukan adalah yang kurang kita perbaiki, yang belum baik itu yang kita benahi," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera