Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa kritik Megawati Soekarnoputri terhadap kinerja BUMN agar selaras dengan Nawacita Presiden Joko Widodo.
"Posisi politik PDIP, kita itu belajar dari pemerintahan Orde Baru yang asal Asal Bapak Senang (ABS). Kami tidak ingin sepert itu. Kita tidak hanya memberikan masukan terhadap BUMN, tapi kita juga memberikan masukan-masukan atau kritik terhadap impelentasi dari Nawacita," kata Hasto saat dijumpai Rakernas I PDI Perjuangan Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2016).
Hasto menegaskan PDIP melihat bagaimana program-program kerja Kementrian dan Lembaga sering kali masih terbagi dalam sektor-sektor Kementerian saja. Menurutnya ini harus diubah. "Tadi Ibu mega menunjukan pada Presiden Jokowi, bagamana dalam konsepsi pembangunan semesta berencana. Bgmn pembangunan Indonesia hanya dalam satu lembar kertas, bagaimana semua harus dibangun," ujar Hasto.
Terkait kritik terhadap pengelolaan BUMN, Hasto menegaskan bahwa PDIP perjuangan melihat pelaksanaan ekonomi politik BUMN saat ini dengan menjadikan BUMN seolah-olah jadi korporat swasta yg mengkedapankan busines to busines. "Ini harus dikoreksi sebab BUMN harus jadi alat negara untuk memperecepat kemandiran ekonomi nasional. Sehingga DPR melalui pansus pelindo II, menyatakan Kementerian BUMN melanggar UU, ini harus menjad perhatian PresidenJokowi," jelas Hasto.
Berita Terkait
-
Strategi Holding BUMN Danareksa Perluas Akses Pasar UMKM
-
Richard Lee ke Hasan Nasbi: Enak Nggak Pak Jadi Komisaris BUMN?
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Revisi UU BUMN, KPK Tegaskan: Direksi dan Dewan Pengawas Wajib Lapor LHKPN
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Utang Krakatau Steel Susut Lebih Cepat, Setelah Restrukturisasi Disetujui
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
IEU-CEPA Disepakati, Uni Eropa Lirik Industri F&B hingga Energi Terbarukan Indonesia
-
Strategi Holding BUMN Danareksa Perluas Akses Pasar UMKM
-
Harga Perak Picu Minat Pasar, Saatnya Logam Mulia Jadi Aset Investasi Terfavorit?
-
Merasa Dibatasi Soal Kuota Impor BBM, SPBU Swasta Ngeluh ke Kementerian Investasi dan Hilirisasi
-
Sosok Guinandra Jatikusumo: Investor Mentereng, Suami Putri Tanjung yang Dikabarkan Cerai
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Capai Rp 15.000 Triliun
-
Investasi DME Mandek? BKPM Akui Belum Ada Investor Serius Garap Hilirisasi Batu Bara