Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunggu keputusan pemerintah terkait divestasi 10,64 saham Freeport Indonesia. Besaran persentase itu setara 1,7 miliar dolar AS untuk melakukan langkah selanjutnya.
"Saat ini kita sedang koordinasikan apa keputusan pemerintah terkait Freeport," kata Deputi Usaha Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Harry mengatakan pemerintah memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan pengambilan divestasi saham Freeport Indonesia setelah perusahaan asal Amerika tersebut mengajukan penawarannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Ketentuan berlaku sesuai PP 77/2014, yang harus memutuskan adalah pemerintah setelah dapatkan penawaran dari Freeport jika setelah ada keputusan baik itu menerima atau menolak, baru kita bertindak," ujar Harry.
Ia menuturkan Kementerian BUMN telah menyiapkan dua perusahaan plat merah bidang pertambangan untuk menyerap divestasi saham Freeport Indonesia. Yakni PT Aneka Tambang (Antam) dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), namun menurutnya masih ada opsi lain jika keduanya tidak mampu yaitu memasukkan dua perusahaan lagi PT Bukit Asam dan PT Timah.
"Pasalnya, menurut Menteri BUMN juga harga 10,64 persen saham yang diajukan Freeport Indonesia itu mahal. Untuk kesiapan pemerintah, jika mereka nyatakan tidak sanggup dan menyerahkan ke BUMN kita akan lakukan," tuturnya.
Mengenai pendanaan, ucap Harry, sejauh ini dua BUMN pertambangan tersebut belum menemukan masalah yang berarti, namun pihaknya masih menunggu evaluasi harga saham yang tengah dikerjakan Danareksa dan Mandiri Sekuritas.
"Artinya setelah evaluasi nanti akan dirumuskan skema ambil alihnya, kita lihat nanti seperti apa skemanya," tuturnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Faisal Basri: Kontrak Freeport Setelah 2021 Tak Usah Diperpanjang
-
Dirut BEI Dianggap Gegabah Soal Harga Saham Freeport
-
Pengelolaan Tambang Freeport Oleh Indonesia Dinilai Tak Mustahil
-
Divestasi Saham Freeport Dinilai Jadi "Jebakan Batman"
-
Pengamat: Freeport Tak Tahu Diri Dalam Menawarkan Harga Saham
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group