Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal melalui produk reksa dana. Investasi ini bisa meningkatkan jumlah investor lokal yang akhirnya dapat menjaga stabilitas industri.
"Ajakan investasi melalui produk reksa dana bertujuan mengubah budaya masyarakat yang cenderung menyimpan uangnya di bank (saving society) menjadi masyarakat yang berinvestasi di saham (investment society)," kata Direktur BEI Samsul Hidayat dalam konferensi pers pembukaan Pesta Reksa Dana 2016 di Jakarta, Senin (25/1/2016).
Pesta Reksa Dana 2016 sebagai sarana peningkatan edukasi pasar modal secara langsung kepada masyarakat dan sarana peningkatan utilitas produk pasar modal.
"Melalui acara ini, masyarakat dapat membuka rekening reksa dana 'on the spot' selama acara berlangsung," katanya.
Selain itu, dia berharap ke depannya dengan makin menambah jumlah pemodal di pasar modal domestik, akan dapat meningkatkan aktivitas perdagangan di pasar modal.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 23 Desember 2015, terdaoat 1.083 produk reksa dana yang terdaftar dengan jumlah total nilai aktiva bersih (NAB) sebanyak Rp268,44 triliun dan 181,94 miliar unit penyertaan dari 15 jenis reksa dana.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan data per akhir 2014 dengan 894 produk reksa dana yang terdaftar di OJK dan jumlah NAB yang tercatat sebanyak Rp241,57 triliun dari 142,72 miliar unit penyertaan.
Guna meningkatkan minat kalangan masyarakat umum untuk berinvestasi di produk reksa dana di Indonesia, BEI bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerjasama dengan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) dan didukung OJK akan menyelenggarakan Pesta Reksa Dana 2016 pada tanggal 27--30 Januari 2016 di Jakarta.
Direktur Pengembangan BEI Hosea Nicky Hogan menambahkan bahwa penyelenggaraan itu menargetkan pengunjung 1.000 orang per hari dengan sasaran calon investor ritel, khususnya ibu rumah tangga, wiraswasta, karyawan, akademisi, profesional, dan masyarakat umum.
"Diharapkan, setengah dari jumlah peserta itu terkonversi menjadi investor di reksa dana," katanya.
Ia juga mengharapkan melalui penyelenggaraan ini dapat mendorong pemahaman lebih kepada masyarakat bahwa investasi di pasar modal itu mudah, terencana, dan murah.
"Sampai saat ini masih banyak masyarakat Indonesia menilai bahwa investasi di pasar modal merupakan sesuatu yang rumit, berisiko, dan mahal," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri
-
Sejarah Baru Hilirisasi Industri Petrokimia
-
Rupiah Menguat, Didukung Ekonomi Tumbuh 5,04% dan Sentimen Positif Pasar Global