Suara.com - Anggota Komisi VI DPR Refrizal meminta pemerintah benar-benar serius memperhatikan masalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dikabarkan telah terjadi di industri elektronik. Ia meminta pemerintah mencegah peristiwa serupa merembet ke sektor lain agar tidak tidak membahayakan perekonomian Indonesia.
"Memang saya belum mendapat informasi langsung dari Menteri Perindustrian Saleh Husin karena memang kita belum ada rapat kerja (raker). Tetapi dia harus segera mencari apa yang menjadi penyebabnya dan sekaligus menemukan solusinya," kata Refrizal saat dihubungi Suara.com, Senin (8/2/2016).
Refrizal mengkritik terjadinya PHK yang menimpa karyawan industri elektronik asal Jepang yang ada di Indonesia. Menurutnya, sebelum peristiwa tersebut terjadi, pemerintah harusnya bicara dengan para pengusaha elektronik Jepang untuk menemukan jalan keluar sebelum memutukan melakukan PHK terhadap karyawan.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menampik terpuruknya bisnis industri elektronik asal Jepang karena kalah bersaing dengan produk Cina dan Korea Selatan. Menurutnya, walau harga produk Korsel dan Cina lebih murah, namun produk Jepang unggul dalam hal kualitas. "Saya dengar bahkan ada industri Jepang yang mau relokasi pabrik ke negara lain. Kalau ini benar berarti ada yang salah dengan penataan ekonomi kita. Ini harus diatasi pemerintah supaya tidak merembet terjadi PHK di sektor yang lain," tutup Refrizal.
Sebagaimana diketahui, peristiwa PHK yang menimpa Toshiba dan Panasonic menjadi perbincangan hangat dalam seminggu terakhir ini. Bahkan menurut Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Said Iqbal, pihaknya mencatat ada 8 perusahaan yang melakukan PHK baru-baru ini. Antara lain PT Toshiba : 865 orang, PT Panasonic Pasuruan : 800 orang, PT Panasonic Bekasi : 480 orang,
PT Samoin :1166 orang, PT Star Link: 452 orang, PT Philips Sidoarja :800 orang, Perusahaan minyak HarlaBurton :200 orang, dan Ford Indonesia yang berencana PHK 2000 orang.
Selain itu,perusahaan-perusahaan komponen otomotif (Yamaha,Kawasaki,Astra Honda) mem-PHK buruh kontraknya dengan tidak lagi memperpanjang kontrak kerjanya, di bidang perusahaan minyak sekitar 5000-an orang telah di phk. Beberapa perusahaan perbankan juga telah berencana akan mem-PHK karyawannya.
Berita Terkait
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja
-
Apakah Karyawan Kena PHK Dapat BSU 2025? Simak Ketentuannya
-
Begini Cara Modena Lindungi Konsumen dari Fake Service
-
Hemat Listrik Hingga 30 Persen? Ini Rahasia Teknologi AI Canggih dari Midea!
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya
-
Harga Mati! ESDM Tetap Sarankan Shell Cs Beli BBM Murni dari Pertamina Hingga Akhir Tahun
-
Apa Itu XAUUSD dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
-
Kementerian BUMN Berubah Jadi BP BUMN, Gaji ASN dan PPPK Turun?