Suara.com - PT Freeport Indonesia didesak oleh para bupati yang wilayahnya masuk konsesi perusahaan tambang berbasis di Amerika Serikat itu dan anggota Komisi VII untuk membangun fasilitas pemurnian mineral (smelter) di Papua.
"Jika tetap menginginkan kontrak karya, Freeport harus penuhi keinginan warga Papua untuk membangun smelter di Papua karena sumber mineral yang dieksploitasi juga berasal dari bumi Papua," kata Bupati Kabupaten Mimika Eltinus Omaleng di Kompleks Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa.
Bahkan untuk pembangunan smelter tersebut, Pemerintah Kabupaten Mimika telah menyiapkan lahan seluas 3.000 hektare yang bisa digunakan bagi Freeport jika mau membangun fasilitas smelter di tanah Papua.
"Tidak ada alasan lagi bagi Freeport untuk membangun smelter di Gresik karena Gunung Grasberg itu berada di Papua, jika tidak membangun di Papua, kontrak karya tidak usah diperpanjang," kata Eltinus.
Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik juga berpandangan sama. Dia mengatakan pembangunan smelter di wilayah Papua sesuai dengan amanat Undang-Undang Minerba yang mengatur fasilitas pemurnian harus dibangun oleh perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia.
"Kami minta operasi tambang tersebut disesuaikan dengan UU Minerba yang mengamanatkan pembangunan smelter oleh perusahaan tambang. Kami juga minta di Papua karena regulasi itu juga mengamanatkan demikian," ujarnya.
Kendati demikian, manajemen perusahaan tambang terbesar di Indonesia itu menilai tempat ideal membangun pabrik smelter adalah di Gresik Jawa Timur, bukan di Papua.
"Dari studi yang dilakukan, dari sudut kebutuhan energi dan yang bisa menampung bahan kimia, saat ini lokasi yang paling ideal adalah di Jawa Timur, dan kami akan lanjutkan," kata Vice President Legal PT Freeport Indonesia Clementino Lamury.
Ia menyatakan pihaknya menginvestasikan 2,3 miliar dolar AS untuk pembangunan smelter itu dan yang sudah terealisasikan sebanyak 168 juta dolar AS.
Freeport menyatakan pembangunan pabrik smelter memiliki risiko yang cukup berbahaya, terutama terkait limbah bahan kimia hasil pengolahan bahan tambang mentah.
Meski mengaku berkomitmen membangun smelter di Gresik, progres proyek smelter Freeport ternyata baru 14 persen.
Padahal, syarat mendapatkan perpanjangan ekspor enam bulan ke depan adalah perkembangan pembangunan smelter harus meningkat.
Lantaran lamban, pemerintah mewajibkan Freeport menyetor 530 juta dolar AS sebagai jaminan.
Jaminan tersebut hanya seperempat dari nilai investasi pembangunan smelter di Gresik yang mencapai 2,3 miliar dolar AS. Namun hingga kini dana jaminan tersebut belum juga diserahkan oleh Freeport. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah