Suara.com - pembangunan rumah sederhana di Jawa Tengah tidak sesuai harapan para pengembang. Sebab harganya yang tidak sebanding dengan biaya pembangunan.
"Konsep dari rumah sederhana itu kan yang penting sehat, tetapi banyak konsumen yang ingin beberapa materialnya lebih baik sehingga berdampak pada meningkatnya harga rumah," kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Tata Ruang Joko Santoso di Semarang, Rabu (10/2/2016).
Menurut dia, beberapa material yang sebetulnya dapat diganti dengan bahan lain tetapi tetap digunakan pada bangunan rumah sederhana di antaranya batu bata dan genteng beton.
"Seharusnya ini bisa menggunakan material lain misalnya batako dan genteng yang tidak perlu dari beton, tetapi ternyata konsumen tidak mau seperti itu," katanya.
Mengingat material bangunan yang digunakan berdampak pada melonjaknya harga rumah, pihaknya tengah mengusulkan peningkatan harga rumah sederhana dari Rp116 juta menjadi Rp200 juta.
Meski demikian, pihaknya mengakui dengan harga tersebut masyarakat akan kesulitan untuk mengakses rumah sederhana selama upah mereka masih di kisaran Rp4,5 juta.
"Idealnya dengan harga rumah mencapai Rp200 juta, upah yang diterima masyarakat Rp5,5 juta-6 juta/bulan," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemerintah dapat memahami kondisi yang dialami pengembang terutama yang membangun rumah sederhana. Salah satu yang dapat dilakukan oleh Pemerintah adalah dengan menyediakan tanah dengan harga sesuai dengan harga rumah sederhana tersebut.
Menurut dia, peningkatan harga tanah dari waktu ke waktu tidak hanya berpengaruh terhadap harga rumah tetapi juga berdampak pada sulitnya para pengembang memperoleh tanah.
"Mengenai harga tanah ini jika tidak bisa dikendalikan maka akan sulit membangun rumah murah. Dengan ditekannya harga tanah paling tidak dapat menyeimbangkan tingginya harga material bangunan yang kami gunakan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil
-
Rupiah Loyo di Tengah Kuatnya Dolar AS, RUU Redenominasi Jadi Sorotan
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini di Awal Sesi, Rawan Aksi Profit Taking
-
Ratusan Eksportir Sawit Diduga Nakal, Kibuli Negara Dengan Modus Pintar
-
Ekonom Sebut Moratorium Cukai Rokok Lebih Untung Bagi Negara Dibanding Kenaikan
-
Waduh, Kesadaran Masyarakat Indonesia Melek Keuangan Syariah, Masih Kecil!
-
Bursa Kripto Domestik Siapkan Solusi untuk Transaksi Jumbo
-
Emas Antam Lompat Tinggi Lagi, Harganya Tembus Rp 2.296.000 per Gram.
-
BI Jakarta: Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis